Celana Cingkrang Tak Ada di Zaman Nabi, Ini Penjelasan Ustaz Arrazy Hasyim

Ustaz Arrazy Hasyim mengungkapkan bahwa, celana cingkrang tidak ada di zaman Nabi, melainkan dulunya hanyalah ada sarung cingkrang.

Eko Faizin
Jum'at, 11 Juni 2021 | 17:45 WIB
Celana Cingkrang Tak Ada di Zaman Nabi, Ini Penjelasan Ustaz Arrazy Hasyim
Ustaz Arrazy Hasyim. [YouTube /At-Tirfasy Channel]

Lantas, kenapa Nabi pakai sarung? Dilansir dari Islami, Rasulullah memakai pakaian yang lazim digunakan orang pada masa itu alias Beliau tidak menggunakan pakaian yang berbeda dengan kaumnya.

Malah dalam sebagian riwayat dikatakan bahwasanya memakai pakaian yang berbeda dengan mayoritas penduduk termasuk bagian dari libas al-syuhrah, yang mana diharamkan dalam Islam.

Nah, lantaran kebanyakan orang pada masa itu memakai sarung, maka dari itu, Nabi pun memakai sarung.

Abu Bakrah, dalam riwayat al-Bukhari, menyaksikan pada suatu hari, Nabi SAW keluar rumah menggunakan sarung dan ujung sarungnya menjulur hingga mata kaki.

Itu artinya bahwa Beliau tidaklah memakai sarung cingkrang dan sarungnya itu bahkan dipakai ketika salat.

Oleh karena itu, jikalau memang ada yang beranggapan bahwa memakai sarung atau celana melebihi mata kaki masuk neraka atau salatnya tidak sah, pasti Nabi tidak akan mau melakukannya di zaman dulu.

Itu artinya, hadis tentang larangan sarung atau celana cingkrang perlu kita pahami secara utuh, tidak sepotong-potong.

Bagaimanapun, disebutkan bahwa memang ada larangan memakai sarung cingkrang, tetapi ada alasan di baliknya, yaitu bila timbul kesombongan dalam hati.

Untuk itu, jikalau tidak ada rasa sombong dalam hati, maka para ulama membolehkan menggunakan sarung atau celana melebihi mata kaki alias tak cingkrang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak