Yang juga lazim diperagakan adalah koleksi mobil mewah Lamborghini, Ferrari, Mercedes, BMW. Seperti yang dipertontonkan pada video di keluarga Hermansyah yang menunjukkan bagaimana Aurel membelikan ibunya mobil BMW mewah.
Aurel belikan mobil mewah sang ibu, karena beliau sudah tidak ganti-ganti mobil selama beberapa tahun.
Ada juga video keluarga Anang membeli rumah mewah Rp 60 miliar di Kemang. Yang juga dahsyat adalah Raffi Ahmad dan istrinya Nagita Slavina. Mereka bahkan dijuluki para sesama artis sebagai Sultan Andara.
Selain itu, pameran kemewahan ini juga bahkan hadir di media sosial yang populer di kalangan anak muda, seperti TikTok. Salah satu yang sedang naik daun adalah Sisca Kohl, perempuan berusia 20 tahunan ini rajin mengupload percakapannya mereview kuliner mahal.
Dia menampilkan caviar Rp 20 juta, duren Rp 10 juta, kepiting kegani Jepang Rp 5 juta, stroberi Rp 1,2 juta, Oreo khusus edisi Valentine Rp 2 juta, dan seterusnya.
Menurut Ade, aksi pamer harta yang kerap dilakukan Atta-Aurel, Raffi-Nagita, Andre-Sule, dan sejumlah selebriti lainnya merupakan ancaman bagi Indonesia.
Setidaknya ada persoalan yang ingin dia sampaikan. Ini dianggap berkaitan dengan teladan yang salah. Di mana, keunggulan jika seseorang bekerja keras, justru diasosiasikan dari barang-barang yang dimiliki.
“Mereka seolah tak memikirkan dan peduli terhadap kondisi mayoritas masyarakat Indonesia yang masih jauh dari kata sejahtera.” katanya.
Pada kesempatan itu, Ade kemudian menyinggung akan lebih baik jika barang-barang yang dibeli sejumlah artis jetset, yang notabene merupakan barang impor dan minim sekali manfaatnya bagi ekonomi nasional, dipakai untuk membuka lapangan kerja bagi banyak masyarakat di Indonesia.
Termasuk membesarkan gaji para karyawannya yang sudah berdarah-darah membangun nama besar dirinya.
“Poin saya, ketimpangan kaya-miskin di Indonesia masih tinggi. Karena itu uang tidak boleh dihambur-hamburkan. Melainkan harus digunakan seproduktif mungkin. Agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang masih miskin.” pesan Ade Armando.