Mengenal Desa Wisata di Inhu Riau, Surganya Pemancing dan Penikmat Durian

Tempat itu berada di Desa Wisata Rantau Langsat di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Eko Faizin
Rabu, 24 Maret 2021 | 16:47 WIB
Mengenal Desa Wisata di Inhu Riau, Surganya Pemancing dan Penikmat Durian
Ilustrasi durian. (Pixabay/PublicDomainPictures)

SuaraRiau.id - Wisata sambil memancing dan menikmati durian bisa menjadi pilihan liburan bersama keluarga atau sekedar mengisi akhir pekan. Nah, sebuah tempat di Riau menawarkan keduanya.

Tempat itu berada di Desa Wisata Rantau Langsat di Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Ridho Adriansyah mengatakan potensi yang dimiliki Desa Rantau Langsat harus dikelola secara baik agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Beberapa hal perlu dilakukan di desa wisata Rantau Langsat adalah kegiatan pembinaan agar bisa berdaya saing," kata Ridho Ardiansyah mengutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com pada Rabu (24/3/2021).

Menurutnya, pihaknya juga melakukan pembinaan pengelolaan destinasi, pembinaan pemandu wisata, pembinaan partisipasi masyarakat, pembinaan UMKM.

"Penambahan perahu motor, toilet umum dan amenitas pariwisata lainya," sebut Ridho.

Untuk diketahui, Sungai Gansal juga menjadi surga bagi pehobi mancing. Ikan sema adalah target yang paling dicari oleh warga setempat, karena merupakan ikan yang paling lezat untuk disantap.

Harganya 1 kg bisa mencapai Rp 100 ribu. Namun, saat ini ikan tersebut mulai sedikit jumlahnya. Selain ikan sema, ikan jenis baung juga berkembang biak sungai ini.

Tak hanya menjadi surga memancing, bagi para pelancong yang memiliki hobi menyantap buah durian, ada waktu-waktu yang perlu dicatat bila hendak mengunjungi desa ini.

Pasalnya, pada bulan Januari hingga bulan Februari musim durian tiba. Jumlahnya mencapai ratusan buah per harinya.

Buah durian asal Desa Rantau Langsat tumbuh di dalam hutan-hutan penyangga sejak ratusan tahun yang lalu.

Ukuran buahnya sama seperti durian lokal lainya. Aromanya harum menyengat dan rasanya manis bercampur pahit di lidah.

Bukan hanya memiliki cita rasa yang lezat, kelebihan utama durian Rantau Langsat justru pada daging buahnya yang tebal juga beserat, bertekstur warna kuning pekat dan ukuran bijinya kecil.

Harga durian di sini bervariasi, cara penjualannya dengan cara peronggok (tumpuk). Untuk buah durian ukuran kecil satu onggoknya berisi 30 buah durian, ukuran durian sedang satu onggoknya berisi 20 buah.

Kemudian, untuk durian berukuran besar satu onggoknya berjumlah 10 buah, harga persatu onggok dari setiap ukuran tersebut senilai 200 ribu rupiah.

Warga setempat yang menjual durian di Desa Rantau Langsat bisa ditemui sekitar pukul 07.00 hingga 10.00 WIB. Lokasinya tepat di pelabuhan di tepian Sungai Gansal.

Saat ini pemerintah melalui Kemenparekraf/Baparekraf menjadikan desa wisata sebagai terobosan pengembangan ekonomi.

Berbagai dukungan anggaran dan kolaborasi unsur pentahelix (akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah, dan media) terus digenjot.

Semoga sektor pariwisata di Desa wisata Rantau Langsat bisa menjulang. Dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan tenaga kerja. Sehingga membantu menambah nilai ekonomi warga setempat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini