SuaraRiau.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di lahan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil seluas 110 hektare (ha) di Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis.
Kebakaran diduga terjadi akibat adanya aktivitas membuka lahan dengan cara membakar.
Tim gabungan pun diterjunkan ke lokasi. Tim menempuh jarak tiga hingga lima kilometer denan menggunakan sepeda motor menembus semak belukar untuk tiba di lokasi lahan terbakar.
Sejak tanggal 28 Februari 2021 hingga kini tim gabungan dari TNI,Polri, Balai Besar KSDA Riau, serta Masyarakat Peduli Api (MPA) terus melakukan upaya pemadaman di lokasi lahan terbakar, tepatnya di Simpang Dinamit, Desa Tasik Serai, Bengkalis
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, mengatakan karena cuaca panas dan berangin, membuat api yang kemarin telah padam kini berkobar kembali.
“Jenis tanah gambut dengan kedalaman tiga meter. Vegetasi lahan terbakar adalah perkebunan liar, ilalang, semak belukar serta hutan alam membuat api sulit dipadamkan,” terangnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (3/3/2021).
Suharyono, menambahkan, selain membakar permukaan gambut, api juga membakar bagian dalam.
“Untungnya ada persediaan air di kanal, diperkirakan luas lahan terbakar mencapai 110 hektar,” ujarnya.
Guna mempercepat proses pemadaman di cagar biosfer Giam Siak Kecil, BBKSDA Riau kembali mendatangkan bantuan 12 orang.
“Sekitar 12 orang diturunkan untuk menambah kekuatan memadamkan pemadaman,” kata Suharyono.