SuaraRiau.id - Sebanyak 116 titik panas (hot spot) terdeteksi di wilayah Sumatera, Sabtu (27/2/2021) per pukul 16.00 WIB.
Demikian disampaikan Badan Meteotologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melalui pesan tertulisnya dengan prakirawan Putri.
Dalam update harian tersebut, rincian titik panas terdeteksi antara lain di Aceh sebanyak 12, Jambi (16), Sumatera Barat (8), Sumatera Selatan (3) dan Sumatera Utara (14).
Sementara Kepulauan Riau (16), Bangka Belitung (9) dan Riau sebanyak 38 titik panas.
Di Riau sendiri, hot spot paling banyak terdeteksi di Rokan Hilir sebanyak 11, Kepulauan Meranti ada 8, Indragiri Hilir 7, Siak 4, Kuantan Singingi 3 dan Dumai ada 2 titik panas. Sedangkan untuk Kampar dan Pelalawan terdeteksi masing-masing satu titik panas.
Karhutla Riau capai 248 hektare
Data dari kepolisian sejak Januari 2021 hingga saat ini, luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau mencapai 248,95 hektare. Kebakaran Itu tersebar di delapan kabupaten dan kota di Riau.
"Karhutla terjadi di delapan daerah di Riau dengan luas lahan terbakar bervariasi. Ada yang 4 hektare, ada juga 82 hektare yang terbakar. Total semuanya mencapai 248,95 hektar sejak awal Januari 2021," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger.
Berdasarkan hasil pendataan, lahan terbakar paling luas di Kabupaten Bengkalis, mencapai 82 hektare.
Selanjutnya disusul Siak 45 hektar, Kota Dumai 40 hektar, dan Indragiri Hilir juga 40 hektar.
"Lalu di Kabupaten Pelalawan 26 hektar, Kepulauan Meranti 4 hektar, Indragiri Hulu 5 hektar dan Rokan Hilir 5 hektar," ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar menetapkan Siaga Karhutla dimulai pada 15 Februari hingga 31 Oktober 2021.
Karhutla Riau juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam arahan Jokowi tentang pengendalian karhutla 2021, Kapolda Riau Irjen Agung Setia Imam Efendi langsung bergerak cepat untuk menindaklanjuti persoalan di lapangan.
Agung menjelaskan beberapa poin arahan Presiden yang harus segera dilaksanakan untuk mengantisipasi dan mengendalikan karhutla.