Secuil Kisah Penggali Kubur Pemakaman Korban Covid-19 Pekanbaru

Dalam menjalankan tugasnya itu, mereka berbagi peran, ada yang menggali lubang baru, mencabut rumput, dan ada pula yang menimbun makam yang longsor akibat hujan.

Eko Faizin
Senin, 25 Januari 2021 | 16:12 WIB
Secuil Kisah Penggali Kubur Pemakaman Korban Covid-19 Pekanbaru
Subhan Zein alias Siken saat menunjukkan beberapa makam korban Covid-19 di TPU Tengku Mahmud Palas, Rumbai, Pekanbaru. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Dalam proses penguburan jenazah Covid-19, dia pun mesti turun langsung ke liang lahat dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat. Masker dan sarung tangan karet juga turut melekat di tubuhnya.

Baju yang dikenal kedap udara tersebut rupanya menjadi kendala sendiri baginya, sebab hawa panas berakibat menguras tenaganya lebih cepat selama proses pemakaman jenazah tersebut.

"Awalnya ya tak tahan, tapi lama-lama kita terbiasa," tuturnya.

Dalam situasi genting tersebut Siken dan para sejawatnya itu harus tetap berada di kawasan pemakaman setiap hari. Malam hari juga dilakoninya dengan alat penerang seadanya.

Menurutnya fase puncaknya Covid-19 pada bulan Agustus, September dan Oktober lalu, dalam sehari mereka bisa memakamkan hingga 7 jenazah di siang hari, kemudian lanjut malam juga demikian, sekitar 5 sampai 7 makam baru.

"Saat puncaknya di bulan-bulan itu, kadang siang ada 7, kalau malam juga bisa 5 sampai 7 jenazah baru," jelasnya.

Sementara kendala utama bagi mereka selama ini yaitu jika musim hujan datang, jika hujan maka beban mereka pun ikut bertambah.

Siken yang telah terbiasa menjalani profesi sebagai tukang gali kubur ini pun sudah 'kebal' dengan situasi tersebut. Dengan sigap apabila terdapat lubang makam yang longsor dia pun langsung menimbunnya kembali menggunakan alat cangkul dan sekop.

"Lubang yang udah kita sediakan kadang ambruk, ya tanahnya kita naikan lagi, jadi kerja dua kali kalau hujan," ungkapnya.

Terhitung selama pandemi Covid-19 ini mewabah mereka juga berjibaku melawan waktu. Biasanya saat petugas dinas kesehatan menginformasikan dirinya bahwa ada pasien yang meninggal, mereka pun bergegas siaga di lokasi pemakaman. Panas maupun hujan tetap ditunggu untuk menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan.

Biasanya jenazah-jenazah pasien covid-19 ini didatangkan dari rumah sakit rujukan covid-19, ada yang berasal dari RSUD Arifin Achmad, RSUD Madani Pekanbaru dan beberapa rumah sakit swasta lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak