Ada Potensi JK Ikut Pilpres 2024, Berpeluang Duet dengan Tokoh Ini

JK harus berusaha keras untuk bersaing dengan nama-nama kuat tersebut yang sekarang sedang naik daun.

Eko Faizin
Senin, 25 Januari 2021 | 14:35 WIB
Ada Potensi JK Ikut Pilpres 2024, Berpeluang Duet dengan Tokoh Ini
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

SuaraRiau.id - Jusuf Kalla (JK) diprediksi berpeluang kembali mengikuti pemilihan presiden (pilpres) pada 2024 mendatang.

Namun bila pencalonan JK nanti tidak ingin sia-sia maka dia harus berusaha meningkatkan elektabilitasnya jelang Pilpres 2024. Hal itu disampaikan, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti.

Berdasarkan sejumlah lembaga survei politik, terdapat beberapa politikus yang kerap bertengger sebagai pemuncak dengan elektabilitas tertinggi.

Hingga saat ini sejumlah tokoh politik terus bersaing mencari elektabilitasnya. Sejumlah tokoh itu antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan beberapa tokoh lain.

Untuk bisa menggapai target elektoral, JK harus berusaha keras untuk bersaing dengan nama-nama kuat tersebut yang sekarang sedang naik daun.

Namun bila target elektabilitas tersebut tidak tercapai, maka Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) harus mengajak tokoh dengan elektabilitas tinggi sebagai pasangannya.

“JK dapat dipasangkan dengan anak muda yang sedang bersinar. Ada Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, atau Agus Harimurti Yudhoyono,” ujar Ray dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com.

Menyinggung usia, JK yang saat ini tidak lagi muda, namun kata lulusan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan bahwa itu bukanlah penghalang.

Belajar dari negara-negara lain, saat ini banyak orang nomor satu di sebuah negara dipimpin oleh seseorang yang usianya terbilang tua, sebut saja ada Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohammad dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang baru saja dilantik.

Sebaliknya Ray Rangkuti menganggap, ada kemungkinan dari pasangan perpaduan usia antara tua dan muda ini justru bakal memberikan sebuah optimisme yang kuat, khusunya dikalangan mileniel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini