Sekilas tentang Gendang Nobat, Alat Musik Pengiring Tepung Tawar

Alat musik ini dinamai gendang nobat atau gendang panjang.

Eko Faizin
Senin, 25 Januari 2021 | 11:19 WIB
Sekilas tentang Gendang Nobat, Alat Musik Pengiring Tepung Tawar
Pemain gendang nobat memainkan gendang saat mengiring prosesi tepung tawar di prosesi pernikahan. [Istimewa]

SuaraRiau.id - Masyarakat Melayu memiliki adat istiadat dalam pernikahan, di antaranya prosesi tepuk tepung tawar. Prosesi ini biasanya selalu diiringi dengan lantunan musik gendang dan gong.

Alat musik ini dinamai gendang nobat atau gendang panjang.

Gendang panjang ini terdiri dari beberapa jenis di antaranya, gendang melalu, gendang penengkah, ketawak (gong), nafiri berupa alat tiup sejenis seruling.

Belum banyak yang tahu proses pembuatan gendang panjang yang memiliki beberapa jenis ini.

Seorang pengrajin gendang nobat, Abdullah Ahmad (53) warga Kampung Kayu Ara, Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak menjelaskan, awalnya dia merupakan pemain gendang panjang.

Ayah empat anak yang akrab disapa Atah Had ini, tidak memiliki alat sendiri. Dia selalu meminjam kepada orang lain yang memiliki gendang panjang tersebut.

"Dulu kami ketika mengiringi tepuk tepung tawar dan arak arakan pengantin, selalu meminjam alat gendang ini dengan orang lain," kata Atah Had kepada SuaraRiau.id.

Pada tahun 2002 lanjut Atah Had, dia berinisiatif membuat gendang tersebut untuk koleksi sendiri, bahan bakunya pun terbilang unik dari bahan gendang lain yang biasanya dari pohon nangka atau pohon cempedak. Dia membuatnya dari pohon karet yang sudah tua.

"Lebih efektif, selain mudah dicari pohon karet ini lebih ringan, suara yang dihasilkan lebih nyaring, dan kalau ketawaknya saya buat dari drum bekas," jelasnya.

Kemudian pada tahun 2003, beberapa orang mulai menawarkan gendang miliknya untuk dibeli. Hingga sampai saat ini atah had sudah memproduksi gendang dan ketawak sebanyak 75 buah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini