Presiden Jokowi Diminta Tidur Cukup Sebelum Disuntik Vaksin Sinovac

Penyuntikan kepada Jokowi dilakukan oleh dokter Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto.

Dwi Bowo Raharjo | Ummi Hadyah Saleh
Selasa, 12 Januari 2021 | 21:23 WIB
Presiden Jokowi Diminta Tidur Cukup Sebelum Disuntik Vaksin Sinovac
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]

SuaraRiau.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk istirahat yang cukup sebelum disuntik vaksin Covid-19 pada Rabu (13/1/2021) besok. Jokowi menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Sinovac di Indonesia.

"Semua yang divaksin cukup tidur dan di sarankan sarapan lebih dahulu," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/1/2021).

Heru mengatakan vaksinasi terhadap Jokowi dilakukan di Istana Kepresidenan sekitar pukul 10.00 WIB. Prosesnya akan disiarkan langsung dari Youtube Sekretariat Presiden.

"Pagi jam 10. Nanti ada live streaming," kata Heru.

Baca Juga:Tambah 2.669 Pasien, Jumlah Kasus Corona Jakarta Capai 211.252 Orang

Heru mengatakan penyuntikan kepada Jokowi dilakukan oleh dokter Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto.

"Dari dokter kepresidenan," ucap dia.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan vaksinasi akan dimulai pada, Rabu (14/1/2021). Jokowi memastikan dirinya akan menjadi orang yang pertama divaksinasi.

"Nanti yang pertama kali disuntik saya," ujar Jokowi dalam Pemberian Bantuan Modal Kerja di halaman tengah, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan alasan dirinya mau menjadi orang pertama divaksin, karena ingin menunjukkan bahwa vaksin aman dan sudah melalui uji klinis.

Baca Juga:Tingkatkan Kepercayaan Publik Soal Vaksin, Edukasi Masif Jadi Kuncinya

"Saya ingin menunjukkan bahwa vaksinnya aman karena sudah melalui uji klinis tidak hanya sekali dua kali, sudah diuji," ucap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak