Cerita Pierre Rolland Pemeran Gerhana, Kini Jadi Pendeta di China

Ia mengatakan bahwa dirinya mulai mengabdi kepada gereja sejak dirinya menikah di tahun 2009.

Eko Faizin
Rabu, 06 Januari 2021 | 14:27 WIB
Cerita Pierre Rolland Pemeran Gerhana, Kini Jadi Pendeta di China
Pierre Rolland [Instagram/@pierrerolandc]

SuaraRiau.id - Sinetron Gerhana bagi sebagian generasi 90-an mungkin tak asing lagi. Apalagi sosok tokoh pemeran Nana-Gerhana berambut gondrong, Pierre Rolland.

Jarang terlihat di layar kaca hampir kurang lebih 20 tahun, ternyata Pierre kini menjadi pendeta dan fokus melakukan kegiatan keagamaan dan pelayanan gereja di Macau China.

Ayah 3 anak ini mengaku sejak lama pindah ke China. Dalam wawancaranya di salah satu televisi swasta pada April 2020, ia mengatakan bahwa dirinya mulai mengabdi kepada gereja sejak dirinya menikah di tahun 2009.

“Aku awal ke sana dari awal pacaran sama istri aku sekarang, jadi dulunya kita memang tinggal di sana jadi kita bolak balik karena awal pacaran. Baru betul-betul tinggal for good di sana itu tahun 2009. Sekitar 11 tahun,” ujarnya dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com

Pierre Rolland mengaku, penyakit diabetes tipe 1 yang ia derita mewarnai perjalanan spiritualnya. Ia mengaku 3 kali lolos dari maut karena kondisi tubuh dan penyakitnya.

“Diabetes tipe 1 sejak 2004 dan saya gak paham cara handle-nya. Di 2006 sebulan sebelum pernikahan aku masuk RS parah dan merasakan ketakutan yang belum pernah sebelumnya berasa pengen mati. Aku waktu itu sudah melayani gereja. Aku mengalami mukjizat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan awal mula menjadi pastor karena sebutan yang disematkan keluarga dan teman-teman selama dirinya fokus melayani gereja.

“Tapi ini sebuah kehormatan untuk kita. gak hanya melayani secara spiritual saja, secara mental secara nasihat, secara hidup itu jadi bagian dari perjalanan hidup orang lain,” katanya dilansir dari laman Youtube Beepdo 26 November 2019 saat diwawancarai di Jakarta.

Pierre yang kini lebih relijius juga menyampaikan 'kenikmatan' hidup yang ia rasakan saat menjadi pastor.

“Apa sih yang berharga dari hidup seorang pendeta itu, selain dia mengajarkan yang rohani, kami berdua itu masuk dalam hidup seseorang. Bukan hanya di permukaan, tapi kami dipercaya banyak hal. Orang isa terbuka sama kami bisa ngomong banyak hal, dan kita juga bisa ngomong hal yang positif," tutur Pierre.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini