Anjing Pelacak Ini Bertugas Deteksi Covid-19 Penumpang di Bandara

Anjing pelacak sebelumnya dikenal bisa dilatih untuk mendeteksi bau obat-obatan dan bahan peledak.

Eko Faizin
Kamis, 24 Desember 2020 | 14:33 WIB
Anjing Pelacak Ini Bertugas Deteksi Covid-19 Penumpang di Bandara
Anjing pelacak dilatih untuk mendeteksi Covid-19 di bandara Santiago, Chili, Senin (21/12/2020). [Reuters/Ivan Alvarado]

SuaraRiau.id - Sekelompok anjing terlatih ditugaskan mengendus penumpang yang terjangkit Covid-19 di bandara internasional Santiago, Chili. Tim beranggotakan anjing Golden Retriever dan Labrador duduk saat mereka mencium bau virus dan mendapatkan makanan.

Anjing-anjing pelacak itu memakai jaket "biodetector" berwarna hijau dengan tanda silang merah, seperti yang dikutip dari Antara.

Para calon penumpang di pos pemeriksaan kesehatan bandara menyeka leher dan pergelangan tangan mereka dengan kain kasa. Kemudian dimasukkan ke dalam wadah kaca dan diberikan kepada anjing untuk diendus, lalu petugas melihat apakah mereka mendeteksi Covid-19 dari kain kasa tersebut.

Anjing pelacak sebelumnya dikenal bisa dilatih untuk mendeteksi bau obat-obatan dan bahan peledak, tetapi ada juga yang dilatih untuk mendeteksi malaria, kanker, dan penyakit Parkinson.

Anjing yang dilatih untuk mendeteksi virus korona baru sudah mulai mengendus sampel penumpang di bandara Uni Emirat Arab dan Finlandia.

Dikutip dari Reuters, Kamis (23/12/2020), sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa anjing dapat mengidentifikasi individu yang terinfeksi dengan akurasi 85 persen hingga 100 persen dan mengetahui tidak ada infeksi dengan akurasi 92 persen hingga 99 persen.

Polisi Carabinero Chili telah melatih anjing-anjing itu dan Inspektur Jenderal Esteban Diaz mengatakan anjing memiliki lebih dari 3 juta reseptor penciuman, dari 50 kali lipat lebih banyak dibandingkan reseptor manusia, sehingga punya tempat yang unik untuk membantu melawan virus Corona.

Infeksi di Chili jauh turun dari puncaknya pada bulan Juni tetapi mulai meningkat lagi dengan rata-rata sekitar 2.000 kasus baru dilaporkan setiap hari, menurut penghitungan Reuters. Chili memiliki total 589.189 kasus yang dikonfirmasi dan 16.217 kematian akibat penyakit tersebut. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini