Pakar Sebut Penanganan Kasus Pelanggaran Prokes Habib Rizieq Berlebihan

Menurutnya, hal itu sudah termasuk kepada pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM berat.

Eko Faizin
Selasa, 15 Desember 2020 | 06:18 WIB
Pakar Sebut Penanganan Kasus Pelanggaran Prokes Habib Rizieq Berlebihan
Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab menggunakan baju tahanan usai diperiksa penyidik Polda Metro Jaya, Minggu (13/12/2020) dini hari. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraRiau.id - Adanya penguntitan yang dilakukan polisi kepada rombongan mobil pentolan Front Pembela Islam (FPI) FPI Habib Rizieq Shihab hingga menyebabkan tewasnya 6 orang laskar dipertanyakan pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar.

Menurut Fickar, perkara yang menjerat Habib Rizieq soal pelanggaran protokol kesehatan (prokes) bukanlah kejahatan yang luar biasa semisal terorisme atau korupsi.

Habib Rizieq hanya disangkakan telah melakukan penghasutan dan melakukan pelanggaran protokol kesehatan dalam hajatan putrinya, Najwa Shihab di Petamburan, beberapa waktu lalu.

"Yang bukan kejahatan, hanya pelanggaran protokol, seolah-olah kejahatan besar, lebay," kata Fickar saat dihubungi Suara.com, Senin (14/12/2020).

Fickar menganggap upaya polisi yang diduga menguntit terhadap Rizieq Shihab sebelum berstatus tersangka kasus kerumunan adalah tindakan berlebihan. Dia pun mencurigai, ada muatan politis terkait kasus tersebut.

"Ini bukti politik menunggangi hukum, khususnya penegakan hukum," kata Fickar

Menurutnya, hal itu sudah termasuk kepada pelanggaran Hak Asasi Manusia atau HAM berat.

"Apalagi sampai 6 orang meninggal, ini pelanggaran HAM berat," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, polisi bukan lah tentara yang doktrinnya menyerang dan melumpuhkan musuh. Polisi menurutnya memiliki konteks untuk keamanan untuk itu penggunaan senjata tidak dibenarkan untuk langsung menembak mati.

"Tapi harus bertahap yaitu mengamankan dengan melumpuhkan menembak peringatan, dengan sasaran ke atas, kemudian menembak kaki untuk melemahkan," tuturnya.

Tim Bareskrim Polri menggelar rekonstruksi kasus penembakan enam laskar pengawal Pimpinan FPI Rizieq Shihab di kilometer 50 tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Tim Bareskrim Polri menggelar rekonstruksi kasus penembakan enam laskar pengawal Pimpinan FPI Rizieq Shihab di kilometer 50 tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Untuk itu, kata Fickar, keterlibatan Komnas HAM dalam mengusut kasus tewasnya 6 laskar FPI dalam bentrokan dengan aparat sangat diperlukan. Menurutnya, Komnas HAM harus cepat bertindak.

"Karena itu perlu keterlibatan Komnas HAM untuk menyelidiki peristiwa ini (tewasnya 6 laskar), agar jelas di dalam masyarakat bahwa penggunaan senjata terhadap masyarakat tidak bisa sembarangan," tandasnya.

Kronologi Versi Polisi
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan, timnya mendapatkan informasi adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Habib Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Informasi pengumpulan massa tersebut beredar melalui pesan singkat di grup WhatsApp.

Seperti diketahui, Habib Rizieq dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan di acara kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini