Awan Berbentuk Unik Muncul saat Semeru Erupsi, Publik Perdebatkan Ini

Gus Barok juga angkat suara terkait fenomena awan berbentuk unik yang muncul di langit Kediri ini

Fitri Asta Pramesti
Selasa, 01 Desember 2020 | 17:50 WIB
Awan Berbentuk Unik Muncul saat Semeru Erupsi, Publik Perdebatkan Ini
Awan berbentiuk unik muncul di langit Kediri. (Instagram/nenk_update)

SuaraRiau.id - Penampakan awan berbentuk unik yang muncul di langit kota Kediri, Jawa Timur belum lama ini jadi perbincangan di media sosial.

Pengguna internet terlihat menyorot bentuk awan itu, disebut-sebut menyerupai sesuatu. Hal ini diketahui dari unggahan @nenk_update di Instagram.

Unggah tersebut terdiri dari video dan sejumlah foto yang menunjukkan penampakan awan.

Terlihat sebuah gumpalan awan yang berbentuk nyaris bulat, tercetak di hamparan awan tipis.

Berdasarkan informasi yang dibagikan oleh nenk_update, awan berbentuk unik itu muncul pada Selasa (1/12/2020), di hari yang sama dengan Gunung Semeru mengalami erupsi.

Awan berbentiuk unik muncul di langit Kediri. (Instagram/nenk_update)
Awan berbentiuk unik muncul di langit Kediri. (Instagram/nenk_update)

Melalui caption unggahannya, akun nenk_update menganggap awan tersebut berbentuk seperti bola mata.

Postingan soal awan ini langsung mendapatkan beragam reaksi dari warganet. Kolom komentar pun penuh dengan penilaian publik soal bentuknya.

"Bentuknya mirip bola mata yang penuh luka," celetuk akun @fie****

"Bola mata apaan bulet doang," kata @ama****

"Itu lebih mirip telur asin sih menurutku," ujar @dya****

"Tanda-tanda akhir tahun," timpal @yan****

Dosen Fakultas Dakwah – Institut Agama Islam (IAI) Tribakti Lirboyo Kediri Imam Mubarok Muslim, turut angkat bicara soal kemunculan awan aneh tersebut. Menurutnya, awan itu bisa berkaitan dengan rangkaian kejadian alam sebelumnya, dikutip dari SuaraJatim.id.

Ia mencontohkan, adannya Gerhana Bulan Penumbra dan kejadian alam lainnya, misalnya aktivitas gunung berapi, mulai dari Gunung Merapi, Gunung Semeru.

"Ini menunjukkan kekuasaan Allah dan jangan disalahartikan mata Dajjal atau digambarkan dengan apapun dan tidak boleh disamakan. Ini hanya kekuasaan Allah yang luar biasa," kata Gus Barok, panggilan akrabnya.

Seharusnya, kata dia, fenomena-fenomena seperti itu menyadarkan manusia tentang kekuasaan Allah.

"Misalnya malam kita tertidur dan Allah menghidupkan kembali pada pagi hari. Atau melihat gunung yang tinggi menjulang atau aliran sungai yang mengalir dan lain sebagainnya atau melihat kelahiran bayi dan kematian," kata pria berdandan nyentrik ini.

Masih kata Gus Barok, Firman Allah tentang awan ini bisa dilihat di : QS Faathir (35): 9. "Dan Allah, Dialah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak