SuaraRiau.id - Drama Korea Start Up memberikan pelajaran menarik seputar merintis bisnis dari rumah. Pelajaran apa yang bisa dipetik?
Tidak hanya jalan cerita yang layak ditonton, lewat drama ini Anda juga bisa belajar memulai usaha seperti karakter Seo Dal Mi loh!
Seperti yang diungkap Pakar Perencana Keuangan Prita Ghozie di akun instagramnya, dikutip Suara.com, Minggu (15/11/2020).
1. Pilih usaha sesuai kemampuan
Baca Juga:Cara Sukses Membuat Konsumen Kembali ke Toko Anda
Untuk menerapkan kiat ini, harus memakai prinsip excellent yaitu tidak perlu langsung yang berskala besar, tapi bisa mulai dari hal yang terkecil yang bisa dimulai dari rumah.
Cari suatu usaha yang bisa Anda kerjakan dari rumah, dan tidak sulit untuk dilakukan.
Modalnya juga tidak harus besar bisa berupa relasi dan pahami skill atau hobi yang sering dilakukan.
"Coba cek modal yang kamu punya, network atau relasi seperti punya banyak grup WA atau Facebook. Skill atau kemampuan dan hobi, misalnya suka banget menjahit atau mengurus tanaman," terang Prita.
2. Tentukan target pasar dan cara memasarkan
Baca Juga:Kebenaran Surat Masa Lalu Terkuak, Bocoran Start-Up Episode 9 dan 10
Prita seringkali menemukan banyak orang ingin berbisnis tapi tidak tahu harus ke mana ia menjual produknya.
Itulah kenapa kata Prita, dalam berbismis penting untuk mengenali target pasar dari barang atau hasa yang ditawarkan.
"Mulai dari yang sanggup dikerjakan, lalu bergerak ke pasar lebih luas dengan bantuan media sosial seperti WhatsApp Group, Instagram atau platform e-commerce," jelas Prita.
Sedangkan untuk endorse, usahakan yang tidak berbayar tapi tidak boleh memaksa. Tapi jika melakukan endorse yang berbayar, risikonya belum tentu mendorong penjualan, tapi bisa berimbas pada pengetahuan orang tentang produk Anda.
3. Gunakan modal sendiri
Tips ketiga ini harus berprinsip easy atau memudahkan, jangan pernah mempersulit diri sendiri saat memulai usaha. Terlebih kata Prita, jangan memulai bisnis dari berhutang.
"Kumpulkan dulu uangnya atau kamu bisa menjual aset menganggur yang ada di rumah, seperti barang koleksi atau garage sell, barang yang sudah tidak terpakai," katanya.
4. Buat pembukuan sederhana
Meskipun perputaran uang sedikit, pembukuan dalam usaha adalah keharusan. Banyak bisnis yang merasa tidak mendapat keuntungan karena lalai dalam pembukuan, seperti biaya produksi, beban transportasi dan sebagainya.
"Mulai menghitung biaya dan beban produksi, pembukuan harus dibuat berkala dan disimpan rapi di komputer dan diarsip," jelasnya.
5. Pisahkan rekening tabungan pribadi dan bisnis
Banyak pebisnis yang keliru dan lalai dalam memisahkan uang usaha dan uang pribadi atau uang rumah tangga.
Kebanyakan ibu rumah tangga biasanya akan membelanjakan uang hasil jualan untuk belanja bulanan, dan secara tegas Prita mengatakan ini adalah kesalahan.
"Saat memulai usaha, langsung buat rekening tabungan bisnis terpisah yang bisa dimulai dengan saldo satu juta rupiah," terang Prita.
Hal yang harus diperhatikan:
- Untuk pengeluaran rumah tangga pakai tabungan operasional (biaya operasional pribadi sehari-hari)
- Untuk cash flow bisnis pakai tabungan bisnis.
- Juga harus punya cadangan kas alias dana darurat untuk burn rate bisnis.
6. Enjoy
Berbisnis sekecil apapun pastilah ada masa-masa lelah ingin mundur atau menyerah, itu sebabnya penting saat memulai usaha dijalani dengan enjoy.
"Saat mengerjakan sesuatu dengan kesukaan, namun dibarengi dengan peran yang baik maka bisnis kita akan berjalan dengan lebih berkah," tutup Prita.