“Ini terbukti sebanyak 62 persen masyarakat Sumbar mengatakan mereka tidak pernah tahu dan tidak mengenal tokoh-tokoh PDIP di daerah mereka."
Dia mengemukakan, hal tersebut menjadi persoalan penting ke depan bagi PDIP dalam menempatkan kader-kader mereka dalam mewakili kepentingan politik masyarakat di daerah tertentu agar mendapatkan dukungan publik.
Kemudian, aktivitas politik PDIP tidak sesuai dengan keyakinan politik masyarakat. Sebanyak 60,3 persen Masyarakat Sumbar menilai yang dilakukan PDIP terkait aktivitas politik partai dianggap tidak sesuai dengan keyakinan politik mereka.
Menurut Spektrum Politika Institut, ini jelas ada hubungannya dengan manifesto partai banteng moncong putih ini di tengah masyarakat Sumbar.
Baca Juga:Survei SMRC: 14 Persen Masyarakat Indonesia Percaya PKI Bangkit Lagi
Selain itu, arogansi elite PDIP di tingkat pusat juga memengaruhi persepsi terhadap partai ini. Dari hasil survei, ternyata ada sebanyak 58,1 persen masyarakat Sumbar yang adanya sikap arogansi dan overacting elite ini sehingga mempengaruhi cara pandang mereka terhadap PDIP.
Kemudian juga persoalan dominasi elite PDIP di pemerintahan.
“Sebanyak 55,9 persen masyarakat Sumbar menyatakan bahwa pengaruh PDIP terlalu dominan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Jokowi yang menyebabkan sebagian mereka tidak begitu simpati."
Dia mengemukakan, memang terlihat ada korelasi yang positif jawaban tersebut dengan kekalahan telak Presiden Jokowi dalam Pemilu 2019 yang lalu, lantaran adanya dominasi PDIP.
Juga gagasan, sikap, perilaku elite PDIP di tingkat pusat yang bermasalah muncul dalam pemberitaan di media cetak dan media online, tidak sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat Sumbar.
Baca Juga:Survei: Prabowo dan Ganjar Kian Kokoh, yang Seru Ridwan Kamil Geser Anies
Ini terbukti sebanyak 48 persen masyarakat tidak menyukai gagasan, sikap dan perilaku politik elite PDIP yang ditunjukkan ke publik Sumbar.