Eko Faizin
Senin, 29 Desember 2025 | 21:04 WIB
PLTA Koto Panjang, Kampar. [Dok Media Center Riau]
Baca 10 detik
  • Pintu pelimpahan Waduk PLTA Koto Panjang dibuka besok.
  • Ada dua pintu pelimpah yang bakal dibuka setinggi 50 cm.
  • Permukaan air Sungai Kampar diperkirakan naik 20 - 30 cm.

SuaraRiau.id - Pintu pelimpah Waduk PLTA Koto Panjang Kampar dijadwalkan dibuka pada Selasa (30/12/2025) pukul 10.00 WIB. Pengumuman spillway gate disampaikan Manajemen PLTA Koto Panjang.

Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, mengungkapkan jika pembukaan dilakukan berdasarkan hasil pembahasan Tim Koordinasi Pengoperasian Bendungan Koto Panjang pada Senin (29/12/2025).

"Early release disepakati sebagai upaya pengendalian inflow, outflow, dan elevasi Waduk Koto Panjang," katanya.

Dhani menyampaikan jika pembukaan pintu pelimpah dilakukan dengan total bukaan dua pintu, masing-masing setinggi 50 sentimeter.

Dengan pembukaan ini, diperkirakan akan terjadi kenaikan permukaan air Sungai Kampar sekitar 20 hingga 30 sentimeter dari kondisi terakhir.

Keputusan pembukaan spillway ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, antara lain tingginya curah hujan di wilayah hulu Waduk PLTA Koto Panjang yang menyebabkan peningkatan inflow disertai kenaikan elevasi waduk.

Selain itu, terdapat gangguan pada satu unit PLTA Koto Panjang sehingga kemampuan outflow waduk tidak dapat dimaksimalkan.

Pemberitahuan pembukaan pintu pelimpah ini juga telah disampaikan secara resmi melalui surat PLN Nusantara Power bernomor 032/SURAT KELUAR/ULPLTA KTPJ/2025 tertanggal 29 Desember 2025. Surat tersebut bersifat penting dan ditujukan kepada pihak terkait, termasuk Gubernur Sumatera Barat.

Masyarakat yang berada di daerah hilir waduk diminta agar tetap berhati-hati, selalu meningkatkan kewaspadaan dalam beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Kampar selama pembukaan pintu waduk berlangsung.

"Pemantauan kondisi waduk dan aliran sungai akan terus dilakukan secara intensif, dan informasi lanjutan akan disampaikan sesuai perkembangan di lapangan," tegas Dhani.

Load More