Eko Faizin
Minggu, 14 Desember 2025 | 14:55 WIB
Seorang mahout berdiri di antara dua gajah jantan dampingannya di PLG Minas, Sabtu (13/12/2025). [Suara.com/Eko Faizin]
Baca 10 detik
  • Mahout menceritakan keseharian menggembala gajah di PLG Minas.
  • Ada belasan gajah sumatera dewasa dan anakan yang mereka dampingi.
  • Para pawang ini memastikan makan hingga kesehatan gajah terjaga.

8 Kantong Gajah

Data BBKSDA Riau menyebut, gajah di Riau menempati 8 kantong aktif. Namun habitatnya tergusur seiring maraknya penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan ekonomi.

Hal tersebut mempengaruhi keberadaan pakan alami, termasuk untuk gajah liar. Saat ini, hanya sekitar 216 ekor gajah yang menempati kantong-kantong tersebut.

Kepala BBKSDA Riau, Supartono menjelaskan pihaknya akan berusaha mempertahankan dan melindungi kantong gajah yang ada.

BBKSDA juga akan membuat koridor (jalur) yang saling terhubung antara empat kantong gajah tersebut. Di antaranya kantong Giam Siak Kecil, Balai Raja, Tesso Utara dan kantong Tesso Tenggara.

Terkait populasi gajah, Supartono menuturkan bahwa satwa besar itu masih terjaga karena masih ditemukan anakan di kantong-kantong tertentu.

"Untuk saat ini populasi masih cukup, hasil kajian kami masih banyak ditemukan anakan gajah yang lahir di alam," sebutnya.

MCU Gajah

Medical check up (MCU) juga berlaku untuk gajah di PLG Minas. Para hewan dilindungi ini rutin mendapatkan pemeriksaan kesehatan setiap 3 bulan sekali.

Gajah-gajah tersebut diperiksa mulai dari gigi, mulut, kuku hingga gangguan kesehatan lainnya oleh dokter hewan.

Widodo mencontohkan, bahkan untuk insiden tertentu misalkan ada salah satu gajah terkena cacingan. Maka gajah yang lain diberi obat cacing.

Load More