- Kabupaten Siak genap berusia 26 tahun pada Minggu (12/10/2025)
- Siak merupakan kabupaten terkaya ke-2 di Riau
- Sejarah Siak sangat erat hubungannya dengan kemerdekaan RI
SuaraRiau.id - Kabupaten Siak merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-26 pada Minggu (12/10/2025). Peringatan Hari Jadi Siak tersebut diadakan dengan banyak acara.
Bupati Siak, Afni Zulkifli, dalam pidatonya memaparkan pertumbuhan ekonomi daerah, penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Pembangunan di Kabupaten Siak menunjukkan kemajuan signifikan dan berkelanjutan di berbagai aspek. Ini mencerminkan komitmen kami untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat," kata Afni dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung Panglima Ghimbam, Minggu (12/10/2025).
Sementara Ketua DPRD Siak, Indra Gunawan menyampaikan apresiasi terhadap capaian pembangunan yang telah diraih serta peran aktif masyarakat dalam menentukan arah dan prioritas pembangunan daerah.
"Kami mengapresiasi kerja keras Pemkab Siak dan seluruh elemen masyarakat yang telah berkontribusi aktif dalam membangun daerah ini," ujar Indra.
Diketahui, Siak merupakan kabupaten terkaya nomor dua di Riau dengan pendapatan tahunan sebesar Rp56.655,99 miliar. Sementara urutan pertama adalah Bengkalis.
Kabupaten Siak dikenal sebagai daerah yang cukup maju dalam pengelolaan SDA dan sektor pariwisata sejarah.
Peringkat tersebut disusun berdasarkan total PDRB masing-masing kabupaten, yang mencerminkan nilai ekonomi dari semua sektor produksi.
Saat ini Siak dipimpin Bupati Afni Zulkifli dan wakilnya Syamsurizal. Keduanya akan menakhodai Kabupaten berjuluk Negeri Istana itu dari 2025 hingga 2030 mendatang.
Melansir berbagai sumber, nama Siak konon berasal dari nama sejenis tumbuh-tumbuhan yaitu siak-siak yang banyak terdapat di sana.
Sebelum kerajaan Siak berdiri, daerah Siak berada di bawah kekuasaan Johor.
Kerajaan Siak Sri Indrapura didirikan pada tahun 1723 M oleh Raja Kecik yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah putera Raja Johor (Sultan Mahmud Syah) dengan istrinya Encik Pong, dengan pusat kerajaan berada di Buantan.
Yang memerintah dan mengawasi daerah ini adalah raja yang ditunjuk dan diangkat oleh Sultan Johor. Namun hampir 100 tahun daerah ini tidak ada yang memerintah.
Daerah ini diawasi oleh Syahbandar yang ditunjuk untuk memungut cukai hasil hutan dan hasil laut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Riau Jadi Penyumbang Utama Produksi Minyak se-Indonesia
-
Jalan Lintas Padang-Bukittinggi Longsor, Jalur Lembah Anai Tak Bisa Dilewati
-
6 Mobil Bekas 50 Jutaan Cocok untuk Milenial, Bodi Stylish Tak Repot Perawatan
-
8 Mobil Matic Kecil Bekas di Bawah 100 Juta: Praktis, Cocok untuk Pemula
-
Istana Siak Resmi Menjadi Museum Berstatus Nasional