- Kabar adanya warga terkena cacar monyet menghebohkan masyarakat Meranti
- Kemenkes turun tangan melakukan uji laboratorium
- Dari hasil lab itu menyatakan negatif cacar monyet
SuaraRiau.id - Isu warga menderita cacar monyet (Monkeypox/Mpox) menghebohkan masyarakat Riau, terutama Kepulauan Meranti beberapa waktu belakangan ini.
Dinas Kesehatan Riau menyampaikan hasil uji laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap dua warga Meranti menunjukkan negatif cacar monyet.
"Kita sudah mendapatkan hasil pemeriksaan dari Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan Kemenkes. Hasilnya kedua warga Kepulauan Meranti atas nama BS dan ZN dinyatakan negatif Virus Mpox," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Riau Widodo dikutip dari Antara.
Widodo menjelaskan jika BS mulai mengeluhkan demam pada 12 September 2025 saat berada di pondok pesantren.
Gejala demam tersebut diikuti dengan munculnya bintik merah yang kemudian berkembang menjadi lesi dan terus menyebar setiap hari.
Pada 17 September, karena kondisi terus memburuk, BS dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Meranti untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Akan tetapi, tiga hari setelah itu atau pada Sabtu (20/9) BS dilaporkan meninggal dunia.
Ia mengatakan pasien Zu yang sempat dirawat di rumah sakit sudah pulang.
"Jadi yang kita ambil sampelnya itu hanya dua orang BS dan Zu, sedangkan 17 santri lainnya hanya isolasi," katanya
Sebelumnya, 17 santri di salah satu pesantren di Kabupaten Kepulauan Meranti diduga cacar monyet.
Dinas Kesehatan Meranti turun langsung ke pondok pesantren yang menjadi tempat para santri tersebut belajar.
Di tempat itu, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan, membagikan vitamin, dan hand sanitizer kepada para santri, serta melakukan penyelidikan epidemiologi (PE).
Dalam upaya pencegahan, Ade mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti olahraga rutin, istirahat cukup, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengonsumsi makanan bergizi.
“Kami juga sudah menyurati kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Kepulauan Meranti dan Direktur RSUD agar meningkatkan kewaspadaan serta melakukan surveilans aktif,” katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Koalisi Masyarakat Datangi Kejati Riau, Ungkap Tuntutan Terkait Polemik TNTN
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
4 City Car Bekas di Bawah 50 Juta untuk Pemula, Keunggulan dan Kekurangannya
-
5 Mobil Bekas 7 Seater 100 Jutaan, Pilihan Logis untuk Pensiunan dan Lansia
-
5 Daftar Mobil Bekas Diesel 4x4 Populer di Indonesia, Bandel untuk Segala Medan