SuaraRiau.id - Program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto mulai dimulai di Riau dengan lokasi perdana berada di Pekanbaru.
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyampaikan jika Sekolah Rakyat ini merupakan langkah luar biasa dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi warga Riau.
"Anak-anak yang terpilih untuk bersekolah di sini bukan anak biasa. Mereka adalah anak-anak istimewa yang telah dipilih Tuhan. Ini bukan hanya sekadar pendidikan, tetapi menyangkut peningkatan ekonomi keluarga mereka," katanya Senin (14/7/2025).
Untuk tahap awal, sebanyak 76 siswa dari Kota Pekanbaru telah diterima. Program ini juga akan menyasar kabupaten dah kota lain seperti Dumai, Siak, dan Pelalawan sebanyak 24 siswa.
Sebanyak 24 siswa ini bergabung dengan siswa di Pekanbaru. Ke depan, Sekolah Rakyat akan dibangun secara bertahap di seluruh wilayah Riau.
Agung Nugroho menjelaskan bahwa program ini bukan hanya menanggung biaya pendidikan para siswa. Melainkan mencakup kebutuhan dasar lainnya seperti seragam, makan minum, tempat tidur, hingga perbaikan rumah orangtua siswa di masa mendatang.
Hal ini menunjukkan bahwa program Sekolah Rakyat bukanlah seremonial semata, tetapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
Pelaksanaan awal Sekolah Rakyat di Pekanbaru ini akan menggunakan Gedung Abiseka sebagai lokasi sementara.
Namun ke depannya, Pemkot Pekanbaru bersama pemerintah pusat akan membangun kompleks pendidikan permanen di kawasan Tenayan Raya dengan nilai investasi sebesar Rp150 miliar.
Baca Juga: Libur Telah Tiba, Inilah 8 Tempat Wisata di Pekanbaru yang Cocok buat Keluarga
"Ini hanya permulaan. Nantinya sekolah rakyat akan memiliki kawasan sendiri yang lebih luas dan layak. Agar anak-anak bisa belajar dan tinggal dengan nyaman," sebut Agung.
Kondisi sosial yang masih terjadi di Pekanbaru, di mana sebagian anak-anak dari keluarga tidak mampu masih harus bekerja hingga larut malam untuk membantu perekonomian keluarga.
Waki Kota berharap keberadaan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi nyata terhadap persoalan tersebut.
"Tidak ada orangtua yang ingin anaknya meminta-minta. Tapi karena tekanan ekonomi, banyak dari mereka terpaksa melakukannya. Inilah yang ingin diperbaiki oleh Presiden Prabowo melalui program ini," jelas Agung.
Berita Terkait
-
Marbot Masjid di Pekanbaru Curi Motor Jemaah, Bodi Kendaraan Sempat Dimodifikasi
-
Mensos Gus Ipul: Sekolah Rakyat Harus Bebas dari Bullying dan Kekerasan!
-
Penangkapan Mahasiswa Khariq Anhar Disebut Kriminalisasi, Kuasa Hukum Desak Kapolri
-
Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
-
Viral Pemobil Ngaku Keluarga Polisi, Aniaya Pejalan Kaki Gendong Bayi di Pekanbaru
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
BRI Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Sambangi dan Sapa Nasabah Secara Langsung
-
Pemprov Riau Siapkan 2 Lokasi Program Transmigrasi, untuk Siapa?
-
Khariq Anhar Jadi Tersangka UU ITE usai Unggah Konten Manipulasi soal Demo
-
Cuan 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldonya Jadi Tambahan Uang Belanja
-
Remaja Tewas Tersengat Listrik di Kampar, Ternyata Jebakan Pengusaha Tahu