SuaraRiau.id - Manggala Agni menjadi tim garda terdepan yang mempunyai peran penting dalam proses memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Atas fungsi pentingnya itu, Proyek Community Movement Program on Forest and Land Fire Prevention (CMP Project, kerjasama Kemenhut - JICA) menggelar program peningkatan kapasitas staf Manggala Agni di Pekanbaru pada 12-13 Juli 2025.
Penguatan kapasitas tersebut untuk memperluas fungsi Manggala Agni agar membangun kesadaran dan pendampingan terhadap masyarakat di wilayah rawan kebakaran lahan.
National Coordinator CMP Project Kemenhut-JICA, Anung Kurniawan menjelaskan bahwa acara ini untuk menguatkan peran Manggala Agni terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA) di wilayah desa.
Manggala Agni yang selama ini bertugas mencegah dan memadamkan karhutla, punya tugas juga melakukan pendampingan terhadap MPA di desa-desa.
"Untuk di awal ini, pendampingan Manggala Agni menggali permasalahan dan potensi yang ada di masyarakat desa," kata Anung, Sabtu (12/7/2025).
Ada tiga desa di Riau yang menjadi pilot project atau percontohan yakni Desa Gurun Panjang Dumai, Desa Tanjung Leban Bengkalis dan Desa Tanjung Medang Kepulauan Meranti.
Anung mengungkapkan dari tiga desa tersebut berbeda-beda dari secara budaya, masyarakat, suku sampai sumber daya sehingga pendekatannya pun berbeda.
"Nah, tugas Manggala Agni juga melakukan pendekatan dengan menggali informasi terkait kebutuhan MPA," ujarnya.
Baca Juga: 10 Kabupaten-Kota di Riau Resmi Berstatus Siaga Karhutla
Tiga desa ini mempunyai potensi sumber daya yang berbeda, misalnya Desa Tanjung Medang memiliki 900 hektare lahan gambut yang didominasi kebun kelapa.
Karena perbedaan itu, menurut Anung, mungkin hasilnya akan berbeda dan kegiatan MPA menjadi berbeda-beda tergantung kebutuhan.
Dia mengungkapkan jika pendampingan yang dilakukan Manggala Agni saat ini untuk menggali potensi masyarakat desa agar para sukarelawan MPA mengalami peningkatan secara ekonomi.
Dengan demikian anggota MPA selain membantu dalam pengendalian karhutla utamanya pada pencegahannya juga bisa mandiri secara ekonomi dan sejahtera.
"Tujuan akhirnya pendampingan ini adalah kemandirian dalam segi pengendalian karhutla dan mandiri secara ekonomi serta kesejahteraan masyarakat desa," ungkap Anung.
Sementara Chief Advisor CMP Project JICA, Kubo Hideyuki menjelaskan jika JICA atau Japan International Cooperation Agency merupakan organisasi yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang.
Berita Terkait
-
15 Hektar Hutan dan Lahan Terbakar di Limapuluhkota
-
Menteri LH: Kerugian Lingkungan Akibat Karhutla Rp 18 Triliun
-
Sanksi Berat untuk Pelaku Karhutla: Langkah Kritis Lindungi Paru-Paru Dunia
-
Cegah Karhutla, Menteri KLH Minta Pelaku Usaha Perkebunan Koordinasi dengan GAPKI
-
Cegah Karhutla, Menteri KLH Imbau Pengusaha Kelapa Sawit Berkoordinasi dengan GAPKI
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: Link Cara Cek BSU Juli 2025 Tanpa Pakai NIK, Benarkah?
-
BRI Berdayakan 41 Ribu Klaster Usaha Lewat Program Pembiayaan dan Edukasi Keuangan
-
Jelang Festival Pacu Jalur, Jalan Taluk Kuantan-Cerenti Diperbaiki
-
BRI Dorong UMKM Tumbuh Lewat Program Makan Bergizi Gratis
-
Riau Bhayangkara Run Tahun Ini Berbeda, Serukan Penyelamatan TNTN