SuaraRiau.id - Kasus kematian bocah SD di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menjadi perhatian Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Provinsi Riau.
LPAI Riau menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kasus dugaan bullying (perundungan) yang menyebabkan meninggalnya siswa kelas dua SD berinisial KB (8) tersebut.
"LPAI Riau sangat menyesalkan kejadian seperti ini yang harusnya tidak terjadi. Karena perundungan akan membuat anak terpukul, apalagi dalam kasus ini sampai meninggal dunia. Terlebih terduga pelakunya adalah kakak kelas korban, ini tentu memberikan ketakutan terhadap anak murid lain," ujar Ketua LPAI Riau Ester Yuliani kepada Antara, Senin (9/6/2025).
Ester mengungkapkan jika kasus ini seharusnya tidak terjadi dan menjadi peringatan serius bagi semua pihak dalam memberikan perlindungan maksimal terhadap anak-anak, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga.
Menurut dia, seharusnya pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus ikut mengawasi dan memastikan penanganan kasus ini berjalan sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.
"Semua lembaga berhak melindungi anak. Kami sangat sedih mendengar permasalahan ini. Rencananya Rabu (11/6/2025) ini kami akan berangkat ke lokasi dan bertemu orangtua korban, pihak sekolah, kepolisian, serta dinas pendidikan," tegas Ester.
Selain itu, kata Ester, peran guru dan orangtua sangat penting dalam membaca tanda-tanda kekerasan pada anak.
"Bullying ini kadang dianggap anak seperti permainan biasa. Korban merasa takut melapor kepada orangtua maupun guru, akhirnya menahan sendiri dan merasakan kesakitan hingga meninggal dunia," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ester menuturkan bahwa kasus bocah SD meninggal ini menjadi pengingat agar anak-anak tidak merasa takut untuk berbicara jika mengalami sesuatu yang mengganggu secara fisik maupun psikis.
Baca Juga: Ayah Bocah SD Meninggal Diduga Dibully Minta Keadilan: Pak Prabowo Tolong Kami
Ia pun berharap setiap pihak yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak dapat bergerak bersama, memperhatikan gerak-gerik dan kondisi anak secara lebih peka.
"Guru, orangtua harus memperhatikan detail gerak-gerik anak karena setiap anak perlu perhatian dan penyelesaian yang benar. Kita berharap setiap lini sektor mampu berjalan bersama menangani kasus ini," sebut Ester.
Sebelumnya, penyidik Polres Inhu bersama tim dari Polda Riau telah memeriksa lebih dari 20 saksi dan melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Hasil autopsi diperkirakan keluar dalam waktu dekat untuk memastikan penyebab pasti kematian.
Hasil autopsi ungkap penyebab kematian siswa SD
Diketahui sebelumnya, polisi menyampaikan hasil autopsi jenazah KB (8), siswa kelas dua SD di Indragiri Hulu yang diduga meninggal akibat mendapat perundungan teman-teman sekolahnya.
Berita Terkait
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
Dari Korban Bullying Menjadi Inspirasi: Kisah 3 Sosok yang Bangkit Lebih Kuat
-
Review Film Qorin 2: Kritik Kasus Perundungan Lewat Teror Jin!
-
Silent Bullying: Perundungan yang Tak Dianggap Perundungan
-
Self-esteem Recovery: Proses Memulihkan Diri setelah Mengalami Bullying
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Tarik Tunai, Berikut Dampak Nyata AgenBRILink di Perbatasan RI-Malaysia
-
Roket Ariane 5 Memungkinkan Masyarakat di Wilayah 3T Mendapat Layanan Perbankan dari BRI
-
Menhut Serahkan SK Indikatif Hutan Adat di Kuansing, Bahtera Alam Ungkap Potensi Besar
-
6 Mobil Bekas 60 Jutaan Kabin Lega: Penumpang Nyaman, Barang Bawaan Aman
-
5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien