SuaraRiau.id - Asosiasi petani sawit Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Riau mengadakan pertemuan dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Riau, Arif Eka Saputra di Pekanbaru, Jumat (30/5/2025).
Ketua SAMADE Riau, Rudi Khairul menuturkan jika dalam pertemuan itu pihaknya berdiskusi dengan sang senator terkait permasalahan yang dihadapi petani sawit.
"Kami menyampaikan unek-uneknya soal (permasalahan) petani sawit yang mungkin bisa disampaikan ke pemerintah pusat," ujar Rudi saat ditemui usai acara, Jumat (30/5/2025).
Berdasarkan data luas perkebunan kelapa sawit Riau yang terluas di Indonesia yakni seluas 3,4 juta hektare atau 20 persen luasan kebun sawit nasional.
Di provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning ini juga terdapat sekitar 355 Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Potensi inilah, menurut Rudi, harus dibarengi dengan regulasi yang tepat atau win-win solution untuk kemajuan petani sawit demi mendukung ekonomi nasional.
"SAMADE berharap regulasi win win solution seperti PP No 24 tahun 2021 masih diberlakukan pemerintah," jelasnya.
Rudi mengungkapkan bahwa petani sawit swadaya tidak butuh subsidi dan proteksi, meski demikian tetap butuh regulasi yang kondusif.
"Kontribusi besar perkebunan sawit harus didukung oleh regulasi atau aturan yang kondusif dan berpihak kepada petani," ungkapnya.
Baca Juga: Puluhan Petani Kumpul di Indragiri Hulu, Bikin Pupuk Organik dari Limbah Sawit
Oleh karena itu, karena Provinsi Riau menyumbang sekitar 20 persen dari total produksi sawit nasional dharapkan pemerintah terus memberikan dukungan agar sawit tetap menjadi komoditas unggulan nasional yang memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Apalagi, kata Rudi, salah satu penopang perekonomian Riau berasal dari kelapa sawit dengan sekitar 3,45 juta jiwa bergerak di rantai industri tersebut.
"Seperti kita tahu, komoditi sawit merupakan penopang utama perekonomian Riau dan lebih dari separuh penduduknya atau sekitar 3,45 juta jiwa menggantungkan hidup dari industri ini," sambug Rudi.
Selain itu, ada sekitar 861.760 kepala keluarga (KK) yang menggantungkan hidupnya sebagai petani sawit di Riau.
"Artinya jika dikalikan 4 anggota per keluarga, ada 51 persen masyarakat Riau terlibat dalam industri tersebut," sebut Rudi.
Lebih lanjut, dia mengharapkan pengembangan sawit juga perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dukungan pihak swasta dalam pembangunan kebun masyarakat.
Berita Terkait
-
Harga CPO Naik Tipis November 2025, Didorong Ekspektasi B50 dan Permintaan Global
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Jejak Korupsi POME: Dari Kantor ke Rumah, Kejagung 'Kunci' Pejabat Bea Cukai
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Polisi di Jambi Diduga Perkosa dan Bunuh Dosen Wanita, Mobil Dibawa Kabur
-
4 Mobil Kecil Suzuki Bekas Muat Banyak Orang, Gesit untuk Segala Medan
-
Kekayaan Ahmad Doli Kurnia Rp20 M Lebih, Kini Jabat Plt Ketua Golkar Riau
-
3 Mobil Bekas Daihatsu Punya Warna Stylish, Cocok buat Harian Ibu Muda
-
10 Mobil Bekas dengan Banyak Pilihan Warna, Simbol Energik Anak Muda