Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 28 Mei 2025 | 17:36 WIB
Workshop pembuatan pupuk dari limbah sawit di Indragiri Hulu, Selasa (28/5/2025). [Ist]

SuaraRiau.id - Sebanyak 80 orang petani kelapa sawit mengikuti workshop pembuatan pupuk organik dari limbah sawit di Rengat Indragiri Hulu, Rabu (28/5/2025).

Puluhan petani sawit perwakilan sejumlah kecamatan di kabupaten itu antusias mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik yang dipandu pemateri yakni Direktur PT Master Mutu Indonesia, Ilham.

Ketua DPW Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Riau Rudi Khairul melalui Sekretaris SAMADE Riau, Sutiman menyambut baik pelatihan ini.

Sutiman mengucapkan terima kasih kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) yang telah mendukung kegiatan tersebut.

Baca Juga: Harga Sawit Riau Nyungsep, Imbas Penjualan CPO Melemah

"Pelatihan ini mendorong petani memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kebun sawit untuk dijadikan pupuk organik," katanya, Rabu (28/5/2025).

Diketahui, pupuk organik berbahan baku tandan kosong alias tangkos dan daun sawit yang dicacah kemudian ditambah EM4 warna kuning.

Selanjutnya bahan tersebut dicampur molase sebagai booster bakteri.

Sutiman berharap para petani bisa meningkatkan produktivitas kelapa sawit dan merawat kebun dengan baik.

"Sekaligus memperbaiki sifat-sifat media tanam, seperti kimia, fisika dan biologi tanahnya," sebut dia.

Baca Juga: Naik Tinggi, Berikut Daftar Harga Sawit Riau Periode 6-12 November 2024

Sutiman juga ingin para petani bisa mengimplementasikan praktik pembuatan pupuk organik itu kepada para petani lain, terutama anggota SAMADE Riau.

Senada dengan SAMADE, Staf Senior Analisis Divisi UKMK BPDP Anwar Sadat mengaku mendukung penuh workshop yang bertemakan Peningkatan Produktivitas Kebun Rakyat melalui Pemanfaatan Limbah Kebun dan Limbah Pabrik Kelapa Sawit.

Pada momen yang sama, Anwar menyebut jika kegiatan ini sejalan dengan program BPDP untuk meningkatkan produktivitas petani sawit.

"Pelatihan pembuatan pupuk dari limbah sawit diharapkan meningkatkan produk UMKM atau koperasi untuk memasarkan ke masyarakat," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Indragiri Hulu, Dedi Dianto mengharapkan SAMADE bisa memberikan kontribusinya demi kemajuan petani sawit, khususnya di wilayah tersebut.

"Diharapkan SAMADE dapat berkontribusi terhadap perkembangan petani dalam mengelola limbah sawit di Indragiri Hulu," tutur Dedi yang turut hadir dalam workshop ini.

Lebih lanjut, dia ingin program serupa bisa dilakukan sebagai dukungan terhadap kemajuan petani kelapa sawit.

"Semoga kegiatan seperti ini selalu diagendakan dan kami sangat terbuka untuk kemajuan petani," ucap Dedi.

Pada sesi terakhir kegiatan tersebut sejumlah petani sawit mengikuti praktik pembuatan pupuk organik dari limbah sawit.

Berdasarkan berbagai sumber, tangkos merupakan limbah padat dari pengolahan sawit biasanya akan dibuang oleh pabrik pengolahan sawit.

Tangkos dapat menjadi sumber pupuk organik yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah.

Tangkos tersebut mengandung 15 persen abu, 40 persen selulosa, 21 persen lignin dan 24 persen hemiselulosa, limbah tersebut sarat manfaat jika digunakan dengan tepat.

Pembuatan pupuk organik dari tangkos dapat menghemat biaya perawatan kebun sawit dibandingkan dengan menggunakan pupuk kimia.

Petani yang menggunakan tangkos sebagai pupuk dapat menghemat pupuk sintetis hingga 50% dengan mengolah tangkos menjadi kompos dan pupuk kalium.

Kompos yang merupakan bahan organik yang mengalami proses fermentasi dan penguraian oleh mikroorganisme dapat dioleh dengan cara mencacah tangkos menggunakan mesin pencacah.

Kompos yang terbuat dari tangkos bermanfaat memperbaiki struktur tanah agar lebih ringan, membantu melarutkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Kompos tangkos juga mengurangi resiko menjadi pembawa hama tanaman, serta dapat diaplikasikan pada musim apapun karena tidak mudah larut oleh air.

Tentang SAMADE

Sawitku Masa Depanku atau SAMADE merupakan sebuah asosiasi yang berisi para petani sawit dari seluruh Indonesia, berkantor pusat di Pekanbaru, Riau.

SAMADE saat ini sudah memiliki pengurus di sejumlah provinsi kabupaten, termasuk di Sumatera Utara, Riau, Aceh, Jambi, Kalimantan Barat dan daerah lainnya.

SAMADE ingin memperjuangkan nasib mereka sendiri dalam menghadapi tekanan yang keras di industri perkebunan sawit nasional. Asosiasi SAMADE Riau sekarang diketuai oleh Rudi Khairul.

Load More