SuaraRiau.id - Polemik persoalan kondisi keuangan daerah khususnya di Kabupaten Siak mengundang reaksi dari kalangan mahasiswa.
Massa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Siak Menggugat menggelar aksi damai di Kantor Bupati Siak dan Kantor DPRD Siak, Kamis (24/4/2025).
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut Pemkab Siak transparan dalam mengelola keuangan daerah.
Koordinator aksi mahasiswa, Riyan Azhari menilai bahwa dampak dari tunda bayar dan efesiensi langsung dirasakan oleh masyakat.
Dia mengatakan aksi yang dilakukan mahasiswa kali ini merupakan buntut kekecewaan mahasiswa dan masyarakat atas pengelolaan keuangan yang dinilai serampangan.
"Masyarakat kecewa dengan pengelolaan keuangan yang terjadi di Pemkab Siak sehingga berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat," katanya dalam orasi.
Ryan menjelaskan, dampak dari tunda bayar dan efesiensi anggaran adalah menurunnya aktivitas ekonomi di tengah tengah masyarakat.
Akibatnya, daya jual dan beli masyarakat turun menurut lantaran tidak adanya perputaran ekonomi.
"Sejak terjadinya tunda bayar, para pedagang sepi pembeli, guru madrasah belum menerima honor, pegawai cemas karena butuh uang untuk menghidupi keluarganya," tegas Ryan.
Baca Juga: Sengketa PSU Siak Berlarut-larut: Jangan sampai Nafsu Berkuasa Merusak Sosial Ekonomi
Lebih lanjut, Ryan juga menyampaikan bahwa Bupati Siak selaku pemangku kebijakan harus tegas dan adil dalam mengambil kebijakan.
"Di tengah situasi honor guru ngaji belum cair, tunjangan dan gaji pegawai tidak pasti. Sementara pemerintah terus sibuk dengan seremonial dan kegiatan yang tidak berdampak nyata bagi rakyat," lanjutnya.
Dalam aksinya, mahasiswa mendesak Alfedri selaku Bupati Siak mampu memberikan jawaban dan kebijakan yang berpihak terhadap rakyat.
"Kaki mendesak bupati Siak Alfedri segera mencarikan solusi konkrit atas kondisi dan situasi saat ini. Jangan biarkan masyarakat semakin susah atas carut marutnya kondisi keuangan daerah yang berdampak langsung oleh masyarakat," ungkap Ryan.
Sementara itu, Asisten III Pemkab Siak, Rozi Chandra mengklaim bahwa pemerintah sudah transparansi dalam mengelola keuangan.
"Kami pemerintah sudah melakukan transparansi anggaran, banyak situs yang bisa diakses oleh semua orang. Kami juga turut dikontrol oleh inspektorat, BPK dan BPKP," terang Rozi Chandra.
Berita Terkait
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Aksi Setahun Prabowo-Gibran Sempat Memanas, Sebelum Massa Bubarkan Diri Usai Magrib
-
Demo Mahasiswa di Patung Kuda Makin Ramai, Massa Berulang Kali Cekcok dengan Polisi
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Mahasiswa Minta MBG Dievaluasi: Makan Beracun Gratis!
-
Demo BEM UI Hari Ini, Polisi Turunkan Ribuan Personel Tanpa Senjata Api
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bocoran Realme C85 Pro: Baterai Tahan Lama, Tangguh dan Ramah di Kantong
-
3 Kijang Innova Bekas Mulai 70 Jutaan, Kabin Nyaman Angkut Keluarga Besar
-
6 Model Xenia Bekas 70 Jutaan Incaran Keluarga Muda, Serba Hemat dan Bersahabat
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas 30 Jutaan Terbaik 2025, Irit Bensin dan Lincah
-
8 Mobil Bekas 30 Jutaan Tangguh Tahun 2025, Kendaraan Lawas Aura Tetap Berkelas