SuaraRiau.id - Puluhan rumah warga di Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak kembali terendam banjir. Padahal, baru saja pada Januari 2025 rumah warga tersebut juga digenangi banjir.
Seperti dikatakan Sofyan (33), banjir ini sudah kali kedua di awal tahun ini menggenangi rumah-rumah warga. Dia menyampaikan, tidak pernah ada solusi konkret dari pemerintah desa hingga pemerintah daerah terhadap banjir yang kerap dihadapi warga.
"Ini bukan banjir tahunan lagi, tapi sudah setiap bulan banjir. Tak pernah ada solusi dari pemerintah," katanya, Selasa (18/3//2025).
Ditambahkan Sofyan, belum hilang kegelisahan warga yang baru dilanda banjir pada Januari 2025, kini sudah kembali lagi banjir.
"Baru januari 2025 banjir, ini Maret sudah banjir lagi. Jadi apalah mau dibilang selain bersabar," tambahnya.
Sofyan mengatakan menurunkan alat berat hanya untuk menyenangkan hati masyarakat. Bukan memberikan solusi untuk melakukan pembersihan terhadap saluran drainase yang tersumbat.
"Nurunkan alat berat cuma nyenangkan hati warga aja. Toh nanti banjir lagi. Sebab, parit-parit vital yang tersumbat itu tak pernah dibersihkan," ungkapnya.
Apalagi, lanjut Sofyan, di tengah bulan suci Ramadan yang seharusnya bisa beribadah dengan tenang malah tidak bisa lantaran kepikiran rumah banjir. Selain kebun terendam banjir, mengeluarkan hasil panen juga susah.
"Pak Bupati enaklah bisa beribadah bersama keluarga dengan tenang makan yang cukup dan bergizi, rakyat rumahnya terendam banjir, kebunnya terendam banjir. Sesekali bantu masyarakat, Pak," keluhnya.
Baca Juga: Ribut-ribut PSU Siak: Temuan Money Politic Diplenokan, Tiga Nama Disebut Terlibat
Apalagi, di tengah situasi menghadapi Idul Fitri. Belum lagi anak minta baju baru, kue lebaran dan sebagainya.
"Menghadapi lebaran di situasi seperti ini rasanya luar biasa sekali," tuturnya.
Hal senada disampaikan Yogi, yang bekerja sehari hari sebagai tukang panen. Ia menceritakan pada waktu pagi harus berendam di air untuk bekerja memanen sawit.
Yogi bukan memanen sawitnya sendiri, ia hanya menerima upah panen dari pemilik kebun.
"Kalau sudah banjir gini, jam 7 pagi sudah berendam dalam air. Bisa sampai siang kadang sampai magrib baru siap," katanya.
Dalam satu ton, Yogi mendapatkan upah Rp250 ribu hingga Rp300 ribu. Dalam sehari ia bisa memanen hingga 3 ton.
Berita Terkait
-
Sutradara Merah Putih One For All Banjir Tawaran Wawancara, Sampai Punya Julukan Ini
-
Antrean Penumpang Mengular Kemarin Gegara Banjir dan Galian, Manajemen Transjakarta Merespons
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Genangan di Jakbar dan Jaksel Capai 70 cm
-
Jakarta Kembali Dikepung Banjir, Satu RT di Jakbar dan Jalan Ciledug Raya Terendam 30 Cm
-
5 Momen Dramatis Viral Saat Rumah Pasha Ungu Dikepung Banjir Parah di Bogor
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
-
Daftar Daerah yang Naikkan PBB Gila-gilaan: Amuk Warga Pati Jadi Puncak Gunung Es
Terkini
-
2 Tersangka Simpan Puluhan Kg Ganja di UIN Suska Riau, Ternyata Mahasiswa DO
-
Gejolak Pati, Pengingat Kepala Daerah di Riau Tak Semena-mena Terapkan Pajak
-
Bejatnya 2 Pemuda di Meranti, Perkosa Remaja di Pinggir Jalan
-
CEK FAKTA: Heboh Link Kuota Gratis 50 GB Sambut Hari Kemerdekaan, Benarkah?
-
Bisnis Haram 2 Alumni UIN Suska, Simpan Puluhan Kg Ganja di Gedung Kegiatan Mahasiswa