Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 17 Maret 2025 | 17:52 WIB
Tempat pemilihan suara ulang (PSU) di Jayapura, Bungaraya Siak. [Ist]

SuaraRiau.id - Ketua Bawaslu Siak Zulfadli Nugraha menyampaikan saat ini pihaknya sudah melakukan penelusuran terhadap dugaan money politic pada pemilihan suara ulang (PSU) yang akan digelar 22 Maret 2025.

"Penelusuran secara mendalam sudah kami lakukan. Hari ini, akan kami plenokan terkait penelusuran yang kami lakukan bersama sentra Gakkumdu," kata Ketua Bawaslu Siak, Zulfadli Nugraha, Senin (17/3/2025).

Zulfadli mengungkapkan dari keterangan yang berhasil dihimpun Bawaslu Siak, akan dijadikan bahan untuk pleno.

Kapolsek Siak, Bawaslu dan tim Paslon 02 saat bertemu di kediaman Dewi agar konflik tak meluas dan berkepanjangan. [Suara.com/Alfat Handri]

"Saksi sudah menyampaikan semuanya bersama alat bukti, hanya saja pihak terkait belum dapat memberikan informasi lantaran tidak dapat berhadir," ungkap Zulfadli.

Baca Juga: Isu Politik Uang Warnai PSU Siak, Nama Politisi PAN Ikut Terseret

Nantinya, lanjut Zulfadli, jika hasil pleno memutuskan bahwa persoalan ini berlanjut, maka Bawaslu Siak akan memanggil saksi dan pihak terkait melalui surat resmi panggilan.

"Kalau hasil pleno nanti persoalan ini berlanjut, maka kami akan menyurati saksi-saksi dan pihak terkait untuk dimintai keterangan," tegas Faldi.

Hal senada dikatakan Koordinator Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Siak, Ahmad Dardiri yang mengaku sudah melakukan penelusuran terkait dugaan adanya money politic pada PSU di Siak.

"Kami sudah melakukan penelusuran, malam ini akan kami bahas bersama sentra Gakummdu Siak," ungkapnya, Senin (17/3/2025).

Meski demikian, Dardiri tak merincikan sudah berapa saksi yang diwawancarai terkait dugaan money politik yang terjadi.

Baca Juga: Riuhnya PSU Siak, Perang Narasi di Medsos hingga Aksi Saling Rekam Video

"Kalau soal berapa jumlah orangnya belum bisa kami sebutkan. Namun, malam ini akan dibahas dan nanti baru bisa dijadikan sebuah temuan atau memang berhenti persoalannya," jelas Ahmad Dardiri.

Yang pasti, sambung Dardiri, pihaknya akan segera menyampaikan bahwa akan ada temuan terkait politik uang atau tidaknya.

"Insya Allah besok (Selasa) sudah ada hasil bahwa penelusuran ini berlanjut atau berhenti," ungkapnya.

Dardiri pun berharap agar masyarakat secara bersama dapat mensukseskan PSU dengan aman, damai dan tertib.

"Kami berharap agar pelaksanaan PSU yang akan digelar 22 Maret 2025 berjalan dengan aman, damai dan tertib," tuturnya.

Tiga nama disebut lakukan money politic

Load More