SuaraRiau.id - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengaku pusing tujuh keliling lantaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 yang membengkak dari Rp1,3 miliar menjadi Rp3,5 miliar.
Ditambah lagi, tidak ada potensi pendapatan lain yang bisa digali bahkan tidak ada aset yang bisa dijual untuk menutupi defisit tersebut.
Perkara defisit anggaran padahal sudah disinggung pasangan calon (paslon) Gubernur Riau Syamsuar-Mawardi Saleh kala debat Pilkada tahun lalu.
Ketika itu Syamsuar menyampaikan jika angka defisit diprediksi baru mencapai Rp1,3 triliun. Namun, pernyataan Syamsuar ditanggapi dengan percaya diri oleh, SF Hariyanto yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Riau.
Baca Juga: Pusingnya Gubri Abdul Wahid, Belum Apa-apa Sudah Hadapi Tunda Bayar Rp2,2 Triliun
"Provinsi Riau saat ini defisit anggaran hingga Rp1,3 triliun. Bagaimana Abdul Wahid-SF Hariyanto akan mengatasi defisit anggaran ini?" tanya Syamsuar dalam debat tersebut.
Mengutip Riauonline.co.id, SF Hariyanto mengatakan ia pernah menyelesaikan kasus defisit anggaran sebesar Rp1,7 miliar saat menjabat sebagai Sekda Riau.
"Pertanyaan ini yang saya tunggu. Pak Syamsuar lupa, saya ini Ketua TAPD, Sekretaris Daerah, saya yang mengelola anggaran. Beliau tidak tahu, tahun 2023 ada defisit Rp1,7 triliun, kita selesaikan, kita rasionalisasi. Karena mungkin sudah tua, lupa dia," ungkap SF Hariyanto menanggapi Syamsuar.
Hariyanto juga mengungkapkan jika dengan percaya diri sejumlah pendapatan yang bisa digunakan untuk menutupi defisit anggaran Rp1,3 miliar yang masih dalam prediksi tersebut. Dia bahkan terkesan mengejek menyebut jika Syamsuar seperti dukun.
"Sekarang masih bulan Oktober (2024), ada triwulan 4 yang masuk dari pusat, itu sekitar Rp400 miliar, pajak kendaraan bermotor sekitar Rp80 miliar per bulan, dan dana PI. Artinya APBD 2024 belum dibahas, kok tahu ada defisit, kayak dukun aja Pak," katanya.
Baca Juga: Resmi Pimpin Riau, Abdul Wahid dan SF Hariyanto Siap Dikritik Warga
Akan tetapi berbeda dengan kenyataan, belakangan Abdul Wahid dan SF Hariyanto justru dihadapkan dengan defisit anggaran hampir tiga kali lipat dari prediksi saat itu.
Berita Terkait
-
APBD Jakarta Tembus Rp 91 T, Pramono Minta Kejagung Ikut Awasi: Biar Tidak Ada Lubang
-
Punya APBD Lebih dari Rp7 T, Respon Pemkab Bekasi Tangani Banjir Disorot Publik
-
Pemprov DKI Efisiensi Rp1,548 Triliun, Bakal Dipakai untuk Program Prioritas Pramono-Rano
-
Pendapatan Pajak Jakarta Terancam Turun! Imbas Efisiensi Anggaran Prabowo
-
Prabowo Gaungkan Efisiensi, Tapi Jumlah Menteri Terbanyak di Dunia
Terpopuler
- Gubri Wahid Pusing Mikirin Defisit APBD: Omongan Syamsuar Terbukti, Sempat Diejek SF Hariyanto
- Fedi Nuril Takut Indonesia Kembali ke Masa Orde Baru, Reaksi Prabowo Terhadap Kritikan Jadi Bukti
- Terharu Ditranser Uang Raffi Ahmad, Nominal di Rekening Nunung Sebelumnya Tak Sampai Rp300 Ribu
- Denza N9 Meluncur Pekan Depan
- Colek Erick Thohir, 5 Pemain Keturunan Grade A Siap Dinaturalisasi Timnas Indonesia Setelah Maret 2025
Pilihan
-
Suporter Bahrain Tak Mau Beli 3000 Tiket Pertandingan Kontra Timnas Indonesia di Stadion GBK
-
5 Senjata Tradisional Suku Dayak dan Sejarahnya
-
Mantan Orang Dekat Sri Mulyani jadi Stafus Pramono Anung di DKI Jakarta
-
Sejarah! Untuk Pertama Kalinya Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Indonesia
-
7 Rekomendasi Game PC Murah di Steam Spring Sales 2025
Terkini
-
Super Apps BRImo Permudah Pembayaran Zakat, Ramadan Jadi Lebih Berkah
-
Ribut-ribut PSU Siak: Temuan Money Politic Diplenokan, Tiga Nama Disebut Terlibat
-
Beda Gubri Wahid yang Pusing, Wakilnya Malah Santai Tanggapi Defisit Anggaran
-
Ramadan, Belasan Pasangan Bukan Suami Istri di Pekanbaru Ketahuan Ngamar
-
Jadi Kebanggan Indonesia, BRI Kalahkan Merek Global Raksasa