SuaraRiau.id - Belum genap 100 hari, pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid-SF Hariyanto mendapat ujian yang tak tanggung-tanggung.
Keduanya dihadapkan pada tunda bayar di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2025 yang mencapai Rp2,21 triliun.
Abdul Wahid mengaku pusing tujuh keliling mengatasi tunda bayar yang nilainya mencapai angka fantastis. Momen ini merupakan pertama dalam sejarah Riau.
Menurutnya dari gubernur-gubernur sebelumnya, belum pernah ada tunda bayar sampai Rp2,21 triliun lebih, paling banyak Rp200 miliar hingga Rp250 miliar.
"Ini membuat kepala saya pusing tujuh keliling. Di nol kan pun kegiatan tahun ini, tetap tidak cukup untuk melunasi tunda bayar itu," kata Wahid dikutp dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com.
Ketua PKB Riau ini juga berencana melakukan pemotongan TPP Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menutupi utang tersebut karena para pegawi negeri tidak ada pekerjaan untuk tahun 2025.
"Solusi terakhir saya adalah pemotongan TPP ASN karena tahun ini 21 ribuan ASN tidak ada kerja. Ini pertimbangan saya saking gentingnya kondisi ini," ungkap Wahid.
Lebih lanjut, dia menjelaskan jika kebijakan nol kegiatan akan diambil agar tunda bayar bisa terlunasi di tahun 2025 dan tidak berkepanjangan hingga tahun depan.
"Biarlah kebijakan saya tahun ini tidak populer. Karena saya nol kan pun kegiatan tahun ini tetap tidak cukup untuk tunda bayar, sampai tidak bisa tidur saya sebelum jam 3 subuh. Saya tidak mau tunda bayar ini lanjut sampai tahun depan," sebut Wahid.
Baca Juga: Resmi Pimpin Riau, Abdul Wahid dan SF Hariyanto Siap Dikritik Warga
Ia juga menyampaikan, total tunda bayar mencapai Rp2,21 triliun ini masih ditambah lagi dengan defisit anggaran yang terhitung sebelumnya, mencapai Rp1,4 triliun. Sehingga jika ditotalkan, defisit APBD Riau 2025 mencapai Rp3,5 triliun lebih.
Wahid menuturkan bahwa defisit anggaran di sektor tunda bayar ada lebih dari Rp2,2 triliun. Sementara kemampuan APBD Riau secara real hanya Rp8 triliun.
"Belanja pegawai lebih kurang Rp4 triliun, defisit anggaran sekitar Rp1,5 triliun, artinya kita mengalami defisit secara keseluruhan sebesar Rp3,5 triliun," ujar Wahid dalam Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029 dan RKPD 2026, Rabu (13/3/2025) lalu.
Sementara itu, rencana pemotongan TPP ASN sebagai solusi pengurangan angka defisit menuai penolakan dari Anggota DPRD Provinsi Riau Edi Basri. Menurutnya, pemotongan TPP ASN hanya akan melemahkan kondisi ekonomi ASN.
"ASN juga sedang menghadapi tantangan ekonomi yang tidak mudah, jadi sebaiknya TPP tidak dipotong," terang Wahid.
Sebagai gantinya, ia meminta agar Pemprov Riau melakukan evaluasi kembali aset-aset Pemprov yang bisa dijual atau disewakan. Seperti mobil dinas.
Berita Terkait
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
-
KPK Klarifikasi, Tidak Ada Penggeledahan Mobil Plt Gubernur dan Sekda Riau
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Tarik Tunai, Berikut Dampak Nyata AgenBRILink di Perbatasan RI-Malaysia
-
Roket Ariane 5 Memungkinkan Masyarakat di Wilayah 3T Mendapat Layanan Perbankan dari BRI
-
Menhut Serahkan SK Indikatif Hutan Adat di Kuansing, Bahtera Alam Ungkap Potensi Besar
-
6 Mobil Bekas 60 Jutaan Kabin Lega: Penumpang Nyaman, Barang Bawaan Aman
-
5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien