SuaraRiau.id - Sejumlah sosok politisi perempuan di Riau dikabarkan bakal bertarung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Pekanbaru yang digelar November mendatang.
Nama-nama tersebut bukan orang baru, bahkan cenderung dikenal masyarakat Riau khususnya warga Pekanbaru. Mereka merupakan politikus hingga senator yang tak diragukan lagi.
Berikut ini profil figur 'srikandi' yang bakal maju calon Wali Kota Pekanbaru yang berhasil dihimpun Suara.com.
1. Ade Hartati Rahmat
Baca Juga: Penjelasan Pj Wali Kota soal Belasan Pejabat Nonjob Pemkot Pekanbaru
Ade Hartati Rahmat lahir di Pekanbaru 13 Februari 1974 dari pasangan yang almarhum Serma (Purn) H Rahmat Samingan dan Hj Yusmaiti SPd. Ayahnya asal Yogyakarta sedangkan ibunya asli Sumatera Barat.
Ade mengenyam Pendidikan dasar di SDN 1 Kubang, Siak Hulu, Kampar (1980-1986). Kemudian melanjutkan SMPN 1 Siak Hulu, Kampar (1986-989) dan STM Negeri Pekanbaru (1989-1992).
Ia lalu melanjutkan S1 di IST Akprind Yogyakarta (1992), S2 Universitas Negeri Yogyakarta (2007) dan hingga kini masih menempuh kuliah S3 di Universitas Negeri Yogyakarta.
Ade pernah aktif sebagai Dosen Luar Biasa Unri (2007-2009), Anggota DPRD Pekanbaru (2009-2014), Anggota DPRD Riau (2014-2019) dan kini sebagai Anggota DPRD Riau, Fraksi PAN periode (2019-2024) dan saat ini sebagai anggota Komisi V DPRD Riau.
Pada tahun 2017-2020 pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PAN Riau, 2017-2022 menjadi bagian dari KAHMI Riau, 2017-2023 menjadi anggota Kaukus Perempuan Politik Riau, anggota Maju Perempuan Indonesia, dan Pembina Lembaga Qasidah Rebana Pekanbaru.
Baca Juga: Terlibat Pungli, Oknum Satpol PP Pekanbaru Status PNS Belum Disanksi
2. Ida Yulita Susanti
Ida Yulita Susanti lahir di Batu Belah, Kampar pada 28 Desember 1979. Ia merupakan alumni dari Pondok Pesantren Darun Nahdhah Thawalib Bangkinang, dan punya segudang prestasi dalam bidang Syarhil Quran.
Prestasi Ida tak diragukan lagi, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga berhasil menjadi juara satu di MTQ tingkat nasional di Jambi pada tahun 1996.
Dia mengharumkan nama Kampar dan Riau tak terlepas dari didikan ayahnya yang merupakan imam masjid dan guru ngaji di daerah kelahirannya.
Ida Yulita Susanti melanjutkan studi ke Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) usai menuntaskan pendidikannya di pesantren.
Intsiawati Ayus SH MH merupakan anggota DPD RI asal Riau yang lahir di Teluk Belitung, Bengkalis pada 4 Mei 1968 silam.
Intsiawati adalah putri pertama dari Panglima Riau Merdeka, Datuk H Asman Yunus (3 Desember 1941-1 Oktober 2015) dan cucu dari Wali Kota Pekanbaru ke-4 Muhammad Yunus (menjabat 1 Juni 1956-14 Mei 1958).
Intsiawati Ayus menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri Pematang Peranap (1981), Indragiri Hulu. Lalu ia melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 5 (1984) dan SMA Negeri 1 Pekanbaru pada 1987.
Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Islam Riau (UIR) pada tahun 1992. Kemudian mengambil gelar Magister Hukum di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta pada 2004. Saat ini Intsiawati sedang menjalani program doktoral bidang Hukum di Universitas Islam Bandung (UNISBA).
Intsiawati memulai karier politik pertamanya dengan mencalonkan diri sebagai Wali Kota pada Pemilihan Calon Wali Kota di DPRD Pekanbaru dengan diusung oleh PPP pada tahun 2001 namun sayangnya gagal terpilih.
Pada 2004, Intsiawati kemudian mencalonkan diri sebagai calon anggota DPD RI dari Riau dan berhasil meraih dukungan sebanyak 125.890 suara dan berada peringkat ketiga. Pada Pemilu DPD RI 2009, Intsiawati mencalonkan kembali sebagai Anggota DPD RI dari Riau dan berhasil menyodok di peringkat kedua dengan perolehan dukungan sebanyak 144.559 suara.
Berita Terkait
-
Panduan Mencoblos di TPS Pilkada 2024, Jangan Lupa Bawa Dokumen yang Disyaratkan
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Siapa Omid Popalzay? Pemain Liga 2 Indonesia yang Tukar Jersey dengan Ragnar Oratmangoen
-
Timnas Day: Suporter Wajib Catat, Ini Rute Termudah dari Pekanbaru Menuju Stadion GBK
-
Riza Patria Mundur Dari Pilwakot Tangsel Alasan Tugas Partai, Ternyata Diminta Menangkan RK-Suswono Di Jakarta
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR