Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 13 Juni 2024 | 14:46 WIB
Video ibu-ibu PKK Siak joget-joget saat Bimtek. [Tangkapan layar/Facebook]

SuaraRiau.id - Media sosial diramaikan dengan video ibu-ibu PKK se-Kabupaten Siak yang berjoget saat Bimbingan Teknis (Bimtek) dan studi banding ke Bandung Barat, Jawa Barat.

Dalam video yang diunggah oleh akun Facebook Efendinas Perss, tampak ibu-ibu berjoget ria sambil nyawer uang yang diiringi lagu anak Medan. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) Siak, Muhammad Arifin memilih bungkam saat dikonfirmasi terkait keberangkatan para ibu PKK ke Bandung tersebut. 

Para ibu PKK yang diklaim berjumlah ratusan orang itu berangkat ke Bandung menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Kampung (APBKam) tahun 2024.

Baca Juga: Heboh 'Air Mancur' Nyembur di Jalan Pekanbaru, Publik: Tinggal Kasih Lighting

Sementara video viral tersebut mendapat beragam komentar warganet. 

"Melepas hasrat yang terpendam tu pak, untung masih di tempat terbuka, kalau di tempat lain, habislah sudah pak penghulunya," tulis netizen dengan emot tertawa. 

Tak hanya itu, warganet lain mengomentari bahwa itu bukan acara Bimtek dan studi banding melainkan acara joget-joget. 

"itu bukan studi bandeng, joget joget," ungkapnya. 

"Usai acara agaknyo. Bakat terpendam di kampung," timpal akun Efendi Perss mengomentari. 

Baca Juga: Momen Kucing Bonceng Motor Hindari Banjir di Jalanan Pekanbaru

Untuk diketahui, sejak tahun 2023 hingga 2024, Pemkab Siak kerap membawa pejabat kampung untuk berangkat keluar kota dengan dalih melakukan Bimtek. 

Sebelum para istri penghulu kampung berangkat bimtek ke Bandung Barat yang heboh lantaran vidio joget joget sambil nyawer, Pemkab Siak melalui Dinas PMK Siak pada Oktober 2023 juga membawa penghulu kampung se-Kabupaten Siak ke Banyuwangi, Jawa Timur.

Setelahnya, seluruh kerani kampung se-Siak juga pernah diboyong DMPK Siak untuk ikut Bimtek ke Kota Sumedang. 

Dari informasi yang berhasil dihimpun Suara.com, keberangkatan para ibu PKK ke Bandung Barat tersebut menelan anggaran kampung mencapai Rp12 juta per orang.

Kontributor : Alfat Handri

Load More