SuaraRiau.id - Tim gabungan Polda Riau dan Polres Dumai menggerebek sebuah ruko di Jalan Sukajadi Kota Dumai yang digunakan sebagai sarang judi online Higgs Domino pada Rabu (28/2/2024) dini hari.
Rupanya ruko tersebut sehari-hari digunakan sebagai tempat dagang makanan olahan.
Satu tempat lagi yang digerebek tim gabungan adalah sebuah ruko berlantai 2 di Jalan Kelakap Tujuh Kelurahan Ratusima dan 9 orang berhasil diamankan, satu di antaranya penanggungjawab.
Direskrimsus Polda Riau Kombes Nasriadi menyampaikan jika pengungkapan kasus perjudian online dengan omzet Rp18 miliar ini berawal dari laporan masyarakat.
Kemudian, tim cyber melakukan patroli di dunia maya akhirnya ditemukan aktivitas pembuatan serta penjualan ID permainan Higgs Domino yang bermuatan unsur perjudian di Dumai.
Modus operandi digunakan, membuat akun ID di Aplikasi Higgs Domino Island (HDI) untuk dinaikkan ke Level 6. Kemudian, pada Level 6 maka akan terbuka fitur permainan judi jenis slot. Selanjutnya akun sudah level 6 itu dijual seharga Rp5 ribu per ID di Facebook.
"Pemeriksaan dilakukan di Polda Riau. Satu orang di luar Dumai juga berhasil diamankan. Dari pemeriksaan serta alat bukti maka ditetapkan lima tersangka untuk proses hukum lebih lanjut," ujar Nasriadi.
Omzet Rp18 miliar diketahui dari menjalankan aktivitas bermuatan perjudian ini yang sudah dimulai sejak 2022 sampai 2024, dan setiap bulan menghasilkan Rp700 juta hingga Rp800 juta.
"Lima tersangka dijerat dengan UU informasi dan transaksi elektronik atau ITE dengan ancaman pidana penjara 10 tahun," sebut Nasriadi.
Dari penggerebekan ini, total orang diamankan 32 orang dan ratusan CPU rakitan dan layar komputer. Disinyalir, dua lokasi ini dijadikan tempat melakukan aktivitas pengumpulan data IP judi online.
Warga setempat, Romi sempat kaget dengan penggerebekan ini karena sehari hari ruko di Jalan Sukajadi, Kelurahan Sukajadi Dumai itu berdagang produk makanan olahan ayam. Sejauh ini juga tidak terlihat aktivitas mencurigakan dari dalam ruko itu.
"Ngeri juga ya, rupanya jadi markas judi online. Padahal sehari-hari tampak dari luar mereka berdagang produk makanan olahan ayam," kata Romi.
Warga lain, Yuli juga mengaku terkejut dengan operasi kepolisian ini karena tidak pernah terpikir Dumai ini menjadi markas perjudian online dengan ratusan unit komputer disita polisi.
"Tak nyangka aja Dumai ni, rupanya disini ada markas bos judi online. Untunglah dapat diberantas," terang Yuli. (Antara)
Berita Terkait
-
Operator Judol di Pusaran Skandal Komdigi Dituntut 7 Tahun Penjara
-
Tuntutan Berat untuk Eks Pegawai Kominfo: Denda Miliaran dan Penjara hingga 9 Tahun di Depan Mata
-
Dua Penyetor Judi Online di Komdigi Dituntut 6 Tahun Bui, Jaksa Pertimbangkan Terdakwa Punya Anak
-
Skandal Judi Online Komdigi: Koordinator Dituntut 9 Tahun Penjara!
-
Bekingi Situs Judol: Rajo Emirsyah Dituntut 15 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
-
Asal Usul Sound Horeg dan Sosok Pria Berjuluk 'Thomas Alva Edisound' di Baliknya
-
3 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
7 Rekomendasi Kulkas 1 Pintu Tanpa Bunga Es dan Hemat Listrik, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Diduga Terlibat Karhutla Riau: 4 Perusahaan Kena Segel, Satu Pabrik Sawit Ditutup
-
Pertanian Jadi Andalan, BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun ke Sektor Produktif
-
Paman Habisi Nyawa Keponakan di Meranti, Polisi Ungkap Penyebabnya
-
Izin Usaha Perusahaan Akan Dicabut Jika Terlibat Karhutla
-
BRI Peduli Gelar Agroedukasi untuk Siswa SD di Hari Anak Nasional