SuaraRiau.id - Permasalahan PT Surya Intisari Raya (SIR) dengan masyarakat hingga kini masih ditangani Pemprov Riau. Setelah membentuk Satgas Internal Terpadu, Pemprov mengadakan rapat lanjutan membagi tugas terkait masing-masing tim yang akan turun ke lapangan, Senin (8/1/2024).
Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan menjelaskan sesuai arahan Gubernur Riau, kunjungan ke lapangan berlangsung dengan humanis.
"Kita tidak boleh kasar, jika diberi informasi, kita terima. Jika tidak, ya kita laporkan pada Pak Gubernur kalau tidak dikasih," ujar M Job.
Menurutnya, Satgas harus menghormati mereka yang membuat usaha, namun pihak PT SIR juga harus menghormati aturan yang ada. Aspek yang akan diselidiki dalam pembagian tugasnya adalah aspek legalitas dan aspek lapangan.
M Job menyampaikan Satgas dibagi 4 tim untuk turun ke lapangan, yaitu tim yang mengecek aspek legalitas dan kemitraan, tim yang mengecek areal kebun sawit dalam kawasan hutan, tim yang mengecek areal kebun di luar perjanjian dan tim yang mengecek lokasi pengelolaan limbah.
"Untuk aspek lokasi limbah dan areal kebun kawasan sungai dipegang oleh LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Untuk legalitas dan izin lingkungan, bagian hukum," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Riau Syahrial Abdi, sekaligus ketua tim mengatakan jika kunjungan ini akan menjadi penjelasan terkait PT SIR yang tidak memenuhi undangan dari Gubernur pada tanggal 27 Desember 2023 lalu.
"Pemprov sudah mengundang PT SIR tanggal 27 Desember 2023 tapi pihak PT SIR tidak datang. Belum ada kebenarannya karena katanya ada surat jawaban dari mereka yang mengatakan mereka tidak bisa hadir," ujar Syahrial.
Lebih lanjut, ia menuturkan jika seluruh tim harus mempelajari regulasi terkait dengan benar. Nantinya, jika ada permasalahan yang sama maka hal ini akan menjadi model untuk menyikapi masalah selanjutnya.
"Permasalahan dengan PT SIR ini akan jadi model untuk menyikapi permasalahan yang sama jika nanti ada masalah-masalah yang sama," tegas Syahrial.
Berita Terkait
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
611 Pinjol Ilegal Diblokir hingga Temukan Jual Beli Visa Umroh
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur
-
Usai BPKAD, Giliran Dinas Pendidikan Riau Digeledah KPK, Dokumen Apa yang Dicari?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
5 Mobil Bekas Murah Andalan Toyota, Pilihan Ekonomis Keluarga Indonesia
-
Dukung Sektor Agribisnis, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi SSMS
-
Mengapa Tengku Buang Asmara dari Siak Tak Terpilih Jadi Pahlawan Nasional?
-
Beasiswa PNM untuk Anak Nasabah: Langkah Nyata Dukung Asta Cita Presiden di Pendidikan
-
5 Mobil Honda Bekas Fitur Sunroof, Nyaman dan Aman untuk Jiwa Muda