SuaraRiau.id - Banjir menggenangi Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu Kampar akibat luapan Sungai Kampar yang terjadi belakangan ini. Sebanyak 400 Kepala Keluarga (KK) ikut terdampak.
Warga yang rumahnya tergenang banjir masih bertahan dengan membuat panggung untuk memasak dan melakukan aktivitas sehari-hari. Tak sedikit juga masyarakat mencari lokasi yang lebih aman dari banjir.
Warga bernama Guntur menjelaskan bahwa keluarganya terpaksa membuat panggung di dalam rumah karena tinggi air tak memungkinkan untuk beraktivitas.
"Ketinggian air lebih bertahan di angka 80 cm, tak berkurang dan tidak pula bertambah. Terpaksa membuat panggung di dalam rumah agar bisa memasak," ujarnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (3/1/2024).
Guntur mengungkapkan jika pemerintah setempat telah memberikan bantuan berupa beras kepada warga Desa Buluh Cina.
"Pemerintah sudah datang dan memberikan bantuan, tapi baru sekarung beras," sebutnya.
Syahrial, warga lain mengaku pasrah melihat air sudah membasahi perabotan rumah tangganya.
"Ya bagaimana lagi, yang bisa diselamatkan, kami selamatkan. Yang tidak bisa terpaksa basah karena banjir," katanya.
Meski begitu, pria berusia 58 tahun itu bersyukur memiliki air dari sumur bor, sehingga tidak kesulitan mendapatkan air bersih di tengah kepungan luapan sungai yang keruh.
"Alhamdulillah air sumur bor bersih, jadi kita bisa gunakan itu untuk memasak. Kalau di dalam rumah hampir semua rumah punya panggung, agar bisa memasak dan melakukan aktivitas sehari-hari," ujar Syahrial.
Lebih lanjut, dia berharap pemerintah dapat memperhatikan kondisi mereka. Apalagi, kata Syahrial, masih ada warga yang belum mendapatkan bantuan.
"Saya yang sudah dapat bantuan beras dan ada juga yang belum. Semoga semua mendapat bantuan untuk kami makan," tutur Syahrial.
Hingga Rabu pagi, air masih menggenangi sejumlah rumah di Desa Buluh Cina. Sebagian warga memilih bertahan di rumah untuk menjaga barang berharga, namun beberapa warga memilih mengungsi ke lokasi yang aman dari banjir.
Berita Terkait
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Lilin Nusantara Beberkan Peran Strategis Polri Tangani Bencana Sumatra
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
MBG dan Pelibatan Masyarakat Menjadi Kunci Jaminan Pasokan Bahan Baku
-
5 Mobil Matic Bekas untuk Pensiunan, Harga Bersahabat dan Serba Hemat
-
Madu Mastuti Bangun Malessa sebagai Ruang Berkarya dan Berdaya bagi Perempuan
-
Cerita Mahout Menjaga Gajah Sumatera yang Habitatnya Kini Tergusur
-
Pelajar Tewas dalam Tabrakan Sesama Sepeda Motor di Pekanbaru