Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 26 Desember 2023 | 18:50 WIB
Gubernur Riau terpilih Syamsuar (kiri) dan Wakil Gubernur Riau terpilih Edi Natar Nasution (kanan) melambaikan tangan sebelum acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta (20/2). . [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

"Pada hakikatnya proses mutasi merupakan sesuatu yang biasa dan wajar. Yang paling penting itu, orang yang ditempatkan sesuai dengan kompetensinya," ungkap Aidil, Sabtu (11/11/2023).

4. Pejabat baru diganti Edy Natar
Pelantikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau mengundang atensi. Pasalnya, pelantikan ini terkesan janggal karena ada sejumlah pejabat yang baru seminggu dilantik sudah dilantik lagi untuk menempati posisi berbeda.

Nama-nama tersebut seperti nama Firdaus yang baru saja menjabat sebagai Kepala UPT Samsat oleh Syamsuar, kini dilantik sebagai Kabid Pembinaan Guru di Dinas Pendidikan Riau.

Selain itu, terdapat juga nama Teguh Ikhsan yang dilantik Gubernur Riau Syamsuar pada 31 Oktober 2023 sebagai Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Riau, kini posisinya sudah digantikan oleh Rionaldi Risti yang dilantik oleh Edy Natar Nasution pada Jumat kemarin.

Ada juga nama Slamat Haryadi (Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Kerjasama dan Promosi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah) yang berbasib seperti Teguh, digantikan oleh Tengku Arif Lukman yang dilantik Edy Natar Nasution.

Sebelumnya, Sekda Riau SF Hariyanto mengatakan, pelantikan merupakan hal yang biasa bagi seorang ASN. Pelantikan ini berdasarkan evaluasi terhadap kinerja dan rekam jejak pejabat pada posisinya.

"Pelantikan, rotasi, mutasi itu biasa. Itu merupakan penilaian dari pimpinan terhadap rekam jejak kita, jadi kita saja yang menilainya," terang dia, Jumat (10/12/2023).

Load More