SuaraRiau.id - Kondisi jalan lintas Riau-Sumatera Barat (Sumbar) kembali terputus akibat banjir dan longsor, Selasa (26/12/2023).
Kondisi jalan longsor ini diunggah oleh akun media sosial @kabarpekanbaru. Jalan yang terputus ini terjadi di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar.
Longsor di kawasan tersebut menimbun jalan dengan tanah kuning dan juga patahan-patahan ranting. Bahkan, sebuah bangunan juga tampak roboh akibat diterjang longsor.
Selain itu, dari bagian atas tebing juga tampak masih mengalirkan air. Di wilayah sekitar juga tampak banjir merendam sejumlah rumah yang berada di tepi jalan, tak jauh dari lokasi longsor.
Kondisi ini membuat jalanan tak dapat dilalui, baik oleh sepeda motor, maupun mobil dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di kawasan itu.
"Kondisi terkini jalan lintas Sumbar-Riau min. Tepatnya di Pangkalan. Longsor dan banjir. Gak bisa lewat. Motor aja ga bisa lewat min," tulis pengunggah di kolom caption.
Tampak juga beberapa petugas dan warga yang berusaha membersihkan longsoran di tengah guyuran hujan yang masih terus turun. Beberapa orang lainnya tampak berusaha mengatur lalu lintas yang harus dihentikan.
Selain itu, kondisi jalan juga diunggah oleh akun @txtdrriau. Hingga Selasa siang (26/12/2023) kondisi jalanan belum dapat dilalui akibat tingginya banjir.
Puluhan kendaraan terpaksa menghentikan perjalanan. Sebagian menepi di rumah makan, sebagian lainnya tampak hanya berhenti di jalan raya.
Perekam video viral ini mengatakan bahwa banjir yang terjadi kian dalam, seiring bertambahnya waktu dan hujan yang tak kunjung berhenti.
Kondisi jalan yang belum dapat dilalui ini membuat beberapa warganet yang hendak melakukan perjalanan lintas Riau-Sumbar menjadi khawatir. Salah satunya disampaikan @pwi***.
"baa ni, pangkalan longsorrr ni. ndak jadi balek kampungg," tulisnya di kolom komentar.
"Ya Allah. Bagaimana mau lewat, ni, rencana besok mau ke Sumbar menjenguk orang tua di kampung," timpal @ast***.
Selain itu, beberapa warganet lainnya dengan akun @gus*** menyebut hal ini akibat kerusakan lingkungan yang terjadi.
"Hutan di tebang, batu di tambang," ujarnya.
Berita Terkait
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
BMKG: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Waspada Banjir dan Longsor
-
Sudah 5 Hari, 7 Pekerja Masih Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Khusus Siang Ini, Dapatkan Kejutan Senilai Rp380 Ribu
-
Viral Diduga Maling di Pekanbaru Dilempar dari Atap, Polisi Ungkap Kondisinya
-
Warga Dumai Panik Dengar Ledakan Kilang Minyak Pertamina, Ada yang Ungsikan Keluarga
-
Sejarah Kilang Minyak Pertamina di Dumai, Kini Kembali Terbakar
-
Kilang Minyak Dumai Meledak, Pertamina Fokus Pemadaman