SuaraRiau.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi salah satu problem yang masih terjadi di Indonesia. Keberadaannya pun tampak masih 'mengintai' kehidupan masyarakat.
Sejumlah perbaikan dan peningkatan dalam penanganannya telah diwujudkan, sikap waspada dari semua pihak harus tetap dikedepankan.
Apalagi sejak tahun 2023 ini. Hal itu mengingat penyebab terjadinya karhutla tidak saja akibat ulah manusia. Namun lebih dari itu, faktor perubahan iklim juga ikut berpengaruh besar seperti fenomena alam El Nino.
Meski begitu, fakta yang terjadi menunjukkan, musibah karhutla dapat ditekan dan ditangani dengan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dhewanthi menyatakan jika kunci keberhasilan dalam pengendalian karhutla adalah dengan memperkuat kolaborasi, koordinasi dan komitmen antar sektor, lintas organisasi serta lintas keilmuan.
Namun demikian, Laksmi juga mengingatkan, tantangan ke depannya akan semakin berat dan semakin beragam.
Hal itu berkaca dari tantangan yang telah dihadapi pada tahun 2023 dan tahun-tahun sebelumnya. Di mana setiap tahun, fenomena yang ditemukan di lapangan cenderung berubah.
"Sehingga memerlukan persiapan yang maksimal dalam upaya dan kerja bersama untuk pengendalian karhutla di Tanah Air," ujarnya.
Hal ini dilontarkannya saat memberi sambutan pada acara Evaluasi Kegiatan Tahun 2023 dan Penyusunan Rencana Pengendalian Karhutla Tahun 2024. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Malang, Jawa Timur, Jumat (22/12/2023).
"Saat ini dunia tengah menghadapi krisis keanekaragaman hayati dan perubahan iklim, yang akan semakin parah jika kita tidak berupaya untuk mencegahnya. Karhutla menjadi salah satu hal serius yang harus kita hadapi," jelas Laksmi.
Lebih lanjut, Laksmi khusus menyorot dengan apa yang terjadi pada tahun 2023. Di mana pada tahun ini telah menjadi saksi eskalasi kejadian karhutla akibat perubahan iklim serta pengaruh ulah manusia.
Dari pengalaman tersebut, agar dapat diambil hikmah dan pembelajarannya sehingga penanganan karhutla pada tahun mendatang menjadi lebih baik.
Laksmi berpesan agar semua pihak jangan cepat berpuas diri dengan hasil kerja yang telah diraih selama ini. Namun harus terus-menerus bersama dan bekerja sama meningkatkan kerja, khususnya dalam pengendalian Karhutla.
Dia juga mengharapkan seluruh pihak terkait mengajak seluruh jejaring kerja untuk menguatkan tekad, komitmen dan aksi nyata di lapangan.
Penguatan basis keilmuan telah dilakukan melalui komitmen Indonesia dalam upaya mitigasi asap lintas batas, sehingga momentum ini tidak bisa disia-siakan, dan dapat digunakan sebagai pemicu dan pemacu aksi pengendalian karhutla setelah ini.
Berita Terkait
-
Jakarta Terlalu Panas? Warga Punya Jawaban Sendiri: Sulap Lahan Kosong Jadi Kebun Vertikal
-
Benarkah Daratan Antartika Menghijau: Apa yang Mesti Kita Tahu?
-
Panas di Masuk Bumi Kian Tak Terkendali, Ilmuwan: Ketidakseimbangan Energi Naik Dua Kali Lipat!
-
Gletser di Kanada, AS, dan Swiss Kehilangan 12 Persen Es: Apa Artinya bagi Masa Depan?
-
Bisakah China Jadi Mitra Strategis Indonesia untuk Transisi Energi dan Aksi Iklim?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: Link Cara Cek BSU Juli 2025 Tanpa Pakai NIK, Benarkah?
-
BRI Berdayakan 41 Ribu Klaster Usaha Lewat Program Pembiayaan dan Edukasi Keuangan
-
Jelang Festival Pacu Jalur, Jalan Taluk Kuantan-Cerenti Diperbaiki
-
BRI Dorong UMKM Tumbuh Lewat Program Makan Bergizi Gratis
-
Riau Bhayangkara Run Tahun Ini Berbeda, Serukan Penyelamatan TNTN