Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Selasa, 19 Desember 2023 | 13:05 WIB
Momen mengharukan Wisuda korban Gunung Marapi, Senin (18/12/2023). [YouTube UNP]

SuaraRiau.id - Momen mengharukan terjadi saat prosesi wisuda dua mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, Senin (18/12/2023).

Dua mahasiswa UNP korban erupsi Gunung Marapi yang menjalani wisuda ialah Siska Afrina (22) dan Frengki Candra Kusuma (23).

Wisuda dua korban Gunung Marapi itu diwakili orang tua masing-masing, yaitu ibunda mereka. Dari video yang beredar di media sosial, ibu Siska maju ke depan saat nama Siska Afrina diumumkan.

Sang ibu membawa pigura berisi foto Siska Afrina. Pigura diserahkan ke Rektor UNP lalu diangkat diperlihatkan kepada para hadirin yang ada ruang wisuda. Sontak para hadirin langsung bertepuk tangan.

Baca Juga: Intensitas Hujan Naik, Warga Diminta Waspada Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Begitu juga saat nama Frengki Candra diumumkan, ibundanya maju ke depan sambil membawa pigura berisi foto Frengki. Kembali para hadirin bertepuk tangan.

Sang rektor kembali mengangkat pigura foto Frengki. Dalam momen lain terekam, para keluarga dua mahasiswa UNP itu foto bersama di dalam ruang wisuda. Saat itulah, ibunda Frengki berteriak, "Frengki mama kuat nak." 

Siska (Chika) dan Frengki (Iki) sama-sama mahasiswa UNP jurusan pendidikan luar sekolah, yang berasal dari kabupaten Solok Selatan.

Keduanya adalah pecinta alam yang suka naik gunung. Beberapa gunung sudah pernah mereka daki seperti Gunung Kerinci.

Ada kisah mengharukan mengenai Chika di mana ia membawa selempang wisuda saat naik Gunung Marapi. Jenazah Chika ditemukan tidak jauh dari bungkusan yang dia bawa.

Baca Juga: Sosok Zhafirah Zahrim, Korban Erupsi Gunung Merapi yang Meninggal Dunia

Chika juga sudah menjahit baju dan booking makeup untuk wisudanya. Sementara ibu Frengki sudah mempersiapkan baju warna senada dengan sang anak untuk menghadiri prosesi wisuda.

Total korban tewas erupsi Marapi adalah 24 orang. Sebelumnya, tim Basarnas menemukan 23 orang tewas dari total 75 pendaki yang melakukan aktivitas di puncak gunung, saat erupsi terjadi pada Minggu (3/12/2023) lalu. 

Load More