SuaraRiau.id - Kehadiran pengungsi Rohingya di Kota Pekanbaru, Riau membuat sejumlah warga resah. Mereka khawatir para imigran ini bertindak seperti di Aceh.
Diketahui belasan pengungsi Rohingya berada di jalanan di Kota Pekanbaru pada Kamis (14/12/2023) pagi. Kehadiran mereka ditolak oleh warga sekitar.
Mendapat penolakan, belasan orang dari etnis Rohingya pergi meninggalkan kawasan Purna MTQ dari gerbang belakang.
Bertolak dari MTQ, warga etnis Rohingya menyusuri Jalan OK M Jamil secara beriringan. Para warga etnis Rohingya ini tampak membawa barang seadanya.
Baca Juga: Pekanbaru Anggarkan Rp30 Miliar untuk Penanganan Banjir, Cukup?
Masyarakat Kota Pekanbaru tak ingin ada kejadian seperti di Aceh di mana pengungsi Rohingnya diduga komplain soal jatah makanan.
"Jangan kejadian sudah nyata di Aceh terjadi di Pekanbaru, pengungsi harus bisa mengedepankan etika ketika datang. Jangan dikasih hati nanti minta jantung," kata Nurul, warga Marpoyan Damai, Jumat (15/12/2023) dikutip dari Riau Online--jaringan Suara.com.
Sebelumnya, 13 orang pengungsi Rohingnya ditemukan terlantar di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di depan Konsulat Malaysia, Kamis (14/12/2023).
Saat ditanya, tidak satupun dari para pengungsi bisa berbahasa Indonesia atau bahasan Inggris. Mereka terlihat tidak didampingi translator.
Terlihat enam orang pria dewasa, lima orang wanita dan satu balita duduk di tepi Jalan Jenderal Sudirman.
Baca Juga: 13 Imigran Rohingya Terlantar di Pekanbaru, Tak Tahu Tujuan Hanya Ikuti Perintah
Sesekali mereka meminta makanan dari para pejalan kaki yang melintas dengan menggunakan isyarat tangan. Terlihat penampilan mereka lusuh dan kelaparan hanya duduk dan sebagian lagi berbaring di pinggir jalan.
Seorang warga yang melintas, Herman mengatakan, mereka sudah tiba sejak malam. "Dari tadi malam, di beberapa tempat ada terlihat," ujarnya.
Berita Terkait
-
Pekanbaru Anggarkan Rp30 Miliar untuk Penanganan Banjir, Cukup?
-
13 Imigran Rohingya Terlantar di Pekanbaru, Tak Tahu Tujuan Hanya Ikuti Perintah
-
Ratusan Pengungsi Ada di Pekanbaru, Muflihun: Tempat Terbatas, Dipaksakan Bisa Bentrok
-
Sempat Terlantar di Jalanan, 13 Pengungsi Rohingya Akhirnya Tempati Rudenim Pekanbaru
-
Sejumlah Kader Golkar Riau Ditunjuk Jadi Bakal Calon Wali Kota Pekanbaru
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Sepanjang 2024, BRI Telah Salurkan Pembiayaan UMKM Sebesar Rp698,66 Triliun di Indonesia
-
Sanrah Food: Dukungan BRI Membuat Usaha Berkembang dan Mampu Perluas Penjualan
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari Produk Lokal: Ringan dan Nyaman, Harga Mulai Rp400 Ribuan
-
7 Parfum Wanita Murah Wangi Tahan Lama, Harga Pelajar Mulai Rp12 Ribuan
-
Heboh Typo Ucapan Hari Bhayangkara ke-79 dari Pemprov Riau, Kok Bisa?