Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 15 Desember 2023 | 07:35 WIB
Banjir merendam perumahan di Kota Pekanbaru. [Dok Diskominfo Riau]

SuaraRiau.id - Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal mengaku pihaknya terus memantau kondisi banjir yang terjadi di seluruh kabupaten/kota saat kondisi curah hujan.

BPBD Riau juga mengikuti perkembangan kondisi Sungai Kampar, setelah dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang Kampar.

Diketahui, sejauh ini yang telah menetapkan status siaga banjir baru Rokan Hilir, namun status tersebut sudah berakhir pada tanggal 30 November lalu. Kemudian Bengkalis status Siaga Banjir hingga 31 Desember dan Rokan Hulu baru mendapatkan info akan menetapkan status siaga banjir.

“Status siaga darurat banjir minimal dua darah menetapkan, setelah itu baru kota menetapkan status siaga banjir untuk Provinsi,” kata M Edy Afrizal, Kamis (14/12).

Sementara untuk Kabupaten Kampar sampai sekarang belum ada menetapkan status siaga banjir yang seharusnya sudah ditetapkan.

"Apalagi di sepanjang aliran Sungai Kampar juga rawan terhadap banjir," jelasnya.

Edy juga akan mengirim bantuan bagi masyarakat terdampak banjir, seperti makanan siap saji, gula, teh, dan makanan lainnya, termasuk selimut.

Sedangkan untuk tenda bagi pengungsi masih disediakan oleh Pemkab masing-masing. BPBD Riau juga menyediakan tenda jika dibutuhkan.

"Untuk itu perlu penetapan status siaga dari daerah, agar pemerintah provinsi bisa mengirimkan bantuan-bantuan bagi masyarakat," ungkap dia.

Edy mengaku terus melakukan koordinasi dan laporkan ke Gubernur Riau terkait dengan status banjir, kalau sudah ada dua Kabupaten.

Load More