Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 26 November 2023 | 19:05 WIB
Waduk PLTA Koto Panjang di Kabupaten Kampar. [ANTARA/dok]

SuaraRiau.id - Tiga pintu waduk PLTA Koto Panjang Kampar telah dibuka lantaran intensitas airnya tinggi. Warga di sekitar aliran Sungai Kampar pun diminta untuk waspada.

Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal mengimbau BPBD kabupaten/kota khususnya daerah yang dialiri sungai Kampar untuk menyiapkan langkah-langkah konkret mengantisipasi bencana banjir dan longsor.

"Upaya ini untuk menindaklanjuti surat Manajer PT PLN Nusantara Power Unit Layanan PLTA Koto Panjang terkait pembukaan pintu pelimpah tersebut yang berpotensi terjadi banjir," kata Edy dikutip dari Antara, Minggu (26/11/2023).

Ia menyampaikan jika setiap daerah yang akan terdampak banjir akibat pembukaan pintu PLTA Koto Panjang, pertama harus memastikan informasi prediksi cuaca, memastikan upaya kesiapsiagaan di level masyarakat berjalan baik dan efektif.

Edy menyebut perlu juga mengecek jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang aman dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

Identifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya di daerah berdasarkan rencana kontingensi yang telah disusun, meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan dinas terkait di tingkat kabupaten/kota.

"Daerah perlu menggencarkan sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana kepada masyarakat menggunakan media elektronik atau sosial serta berkoordinasi dengan lembaga/organisasi masyarakat dalam penyebarluasan informasi peringatan bencana secara dini," ujar Edy.

Dia menekankan daerah perlu meningkatkan upaya mitigasi, seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, vegetasi tumbuhan berakar kuat, membuat dinding penahan tebing, dan lain lain.

Jika diperlukan, katanya, dapat menetapkan status keadaan darurat bencana dan membentuk pos komando serta memastikan sumber daya personel, sarana dan prasarana tersedia dan berfungsi dengan baik.

"Jika terjadi bencana dan memerlukan bantuan dari provinsi terkait personel, peralatan evakuasi dan logistik bisa melaporkan kepada kami," kata Edy.

Load More