SuaraRiau.id - Anak-anak di Pekanbaru ternyata masih banyak yang menjadi korban kekerasan, baik fisik maupun kekerasan seksual.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3PM) Pekanbaru mencatat bahwa kasus pelecehan seksual terhadap anak lebih tinggi daripada kekerasan fisik.
"Saat ini kasus pelecehan seksual masih mendominasi kasus kekerasan terhadap anak, dibanding kasus kekerasan fisik," kata Kepala DP3APM Pekanbaru, Chairani dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (26/11/2023).
Ia menyampaikan, banyaknya kasus ini terungkap karena korban tidak lagi enggan melaporkan kekerasan seksual yang dialami ke pihak berwenang.
"Mereka tidak enggan melapor ketika menjadi korban kekerasan seksual, apalagi mereka bisa datang langsung ke kantor polisi maupun ke UPT PPA," ujar Chairani.
Dia menyebut bahwa keluarga saat ini lebih terbuka sehingga tidak takut lagi melapor apabila anaknya menjadi korban kekerasan. Pihaknya pun siap menerima laporan tersebut.
"Walau demikian, kami tentu prihatin dengan banyaknya kasus tersebut. Seiring dengan upaya pendampingan kami terhadap korban," terang Chairani.
Dia mengungkapkan jika pihaknya siap menindaklanjuti laporan yang masuk ke UPT PPA Kota Pekanbaru, apalagi banyak dari korban masih berstatus sebagai pelajar.
"Kami mengajak masyarakat tidak lagi takut melapor, ketika ada anaknya yang menjadi korban kekerasan," pesan Chairani.
Diketahui, berdasarkan catatan Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Pekanbaru, terdapat 79 kasus kekerasan terhadap anak dari Januari-Juni tahun ini. Dari total kasus yang ditangani itu, 28 di antaranya kasus kekerasan seksual.
Berita Terkait
-
Petualangan Dua Sahabat di Laut Papua Nugini dalam Buku The Shark Caller
-
"Anak Oleh-Oleh": Kisah Pilu Ribuan Anak Pekerja Migran Terjebak Stigma dan Kemiskinan
-
Punya Pribadi Tertutup, Yoo Seung Ho Diam-diam Rutin Bantu Anak Sakit dan Rawat Kucing Terlantar
-
Cegah Kekerasan Seksual, Komunitas BERANI Bersinergi dengan Cosplayer Jambi
-
Korban Tembus 17 Orang, Agus Buntung Predator Seks di NTB Divonis Ringan 10 Tahun Bui
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
4 Rekomendasi Skincare Mengandung Glycolic Acid, Manjur Atasi Flek Hitam Cegah Penuaan
-
Update Market Value Pemain Timnas Indonesia H-1 Lawan Jepang, Siapa Melonjak?
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Terkini
-
Momen Idul Adha 2025, PHR Salurkan 192 Sapi Kurban di Zona Rokan
-
Cuan Cuti Bersama, 4 Amplop DANA Kaget buat Tambahan Modal Liburan
-
Berat Nyaris 1 Ton, Sapi Kurban Prabowo untuk Riau Disembelih di Masjid Annur
-
Tumpukan Sampah di Pasar Agus Salim Pekanbaru, Pedagang: Baunya Menyiksa
-
Ayah Bocah SD Meninggal Diduga Dibully Minta Keadilan: Pak Prabowo Tolong Kami