SuaraRiau.id - Mengolah daging sapi jika tak tahu tekniknya akan membuat alot dan masih terasa bau amis. Menjadikannya menjadi empuk, juicy dan tidak amis dimulai dari memilih daging yang berkualitas tinggi.
Mengutip Titipku, Kamis (16/11/2023), daging yang baik memiliki warna merah segar dan lemak yang terdistribusi dengan baik.
Pastikan juga untuk menyimpan daging dengan baik apabila berencana tidak langsung mengolahnya setelah dibeli.
Untuk pemanasan sebelum dimasak, keluarkan daging dari lemari es dan biarkan mencapai suhu ruangan sebelum dimasak.
Tahap ini sering juga disebut sebagai tahap thawing, yang dapat membantu menghasilkan masakan yang matangnya lebih merata.
Pada proses thawing, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan, di antaranya merendam daging yang terbungkus rapat dalam air dingin, memindahkan daging dari freezer ke kulkas pendingin, hingga menggunakan microwave yang memiliki opsi thawing.
Setelah dimasak, biarkan daging beristirahat sebentar sebelum dipotong. Tahap ini sering disebut tahap resting, untuk memungkinkan jus dalam daging tersebar merata, membuatnya tetap juicy.
Tahap ini biasanya memakan waktu sekitar 10 menit setiap 500 gram daging, atau selama 5 menit untuk daging setebal 2,3 cm.
Jika daging langsung dipotong tanpa melalui tahap resting, maka jus daging akan bocor ke piring sehingga daging terasa kering dan lebih alot.
Berikutnya, perhatikan jenis potongan daging. Beberapa potongan daging lebih cocok untuk dimasak dengan metode tertentu. Misalnya, potongan daging yang banyak mengandung kolagen (seperti bagian di sekitar tulang) lebih baik dimasak dengan metode memasak lambat untuk mendapatkan hasil yang empuk.
Lalu, mereka yang ingin mengolah daging disarankan juga untuk memarinasi yang tepat. Rendam daging dalam bumbu atau marinasi selama beberapa jam sebelum dimasak. Tahap ini tidak hanya memberikan rasa yang lebih baik tetapi juga membantu melembutkan serat daging.
Tambahkan bahan asam seperti jeruk, cuka, atau anggur pada marinasi. Asam dapat membantu melembutkan serat daging, sehingga dapat membantu mengempukkan daging.
Selain itu, gunakan garam dengan bijak. Garam dapat membantu mempertahankan kelembapan daging.
Selanjutnya, pemilihan metode memasak yang tepat juga penting. Ada beberapa teknik atau metode memasak daging yang bisa diterapkan dan masing-masing teknik ini menghasilkan rasa dan tekstur daging yang berbeda, serta waktu memasak yang berbeda-beda.
Panggang atau roast misalnya cocok untuk potongan daging besar. Pastikan oven sudah panas sebelum memasak, dan gunakan termometer daging untuk memastikan tingkat kematangan yang tepat.
Jika seseorang menginginkan tekstur tambahan, maka dia bisa memanggangnya lebih lanjut di atas pan dengan sedikit minyak.
Metode lainnya yakni rebus, cocok untuk potongan daging yang memerlukan waktu memasak yang lama. Tambahkan bumbu dan rempah saat proses perebusan untuk meningkatkan rasa.
Daging hasil rebusan ini bisa diolah lanjut menjadi gulai, sup, atau makanan berkuah lainnya.
Selanjutnya, metode panggang cepat atau sear yang biasanya dilakukan untuk jenis daging sapi yang kaya lemak, misalnya wagyu. Metode ini boleh diterapkan untuk mereka yang suka daging dengan tingkat kematangan yang rendah.
Hindari kebiasaan menekan daging saat dimasak karena dapat membuat jus daging keluar, sehingga mengurangi kelembapan dan keempukan dari daging itu sendiri.
Berikutnya, pahami waktu memasak yang diperlukan untuk setiap jenis potongan daging. Memasak terlalu lama dapat membuat daging kering, alot, dan keras.
Sebagai contoh, ada berbagai waktu memasak yang diperlukan untuk memasak steak dengan berbagai tingkat kematangan. Untuk tingkat kematangan well done misalnya 12 menit tiap sisi ditambah 10 menit tiap sisi pada suhu 76 C. (Antara)
Berita Terkait
-
Tolak RUU Larangan Perdagangan Daging Anjing, Baleg DPR Dituding Punya Kepentingan Pribadi
-
Profil Uan Kaisar, Vokalis Juicy Luicy yang Tampak Akrab dengan Ibu Gen Halilintar
-
Uan Kaisar Juicy Luicy Kedapatan Akrab dengan Geni Faruk, Netizen: Tanda-tanda Calon Mantu
-
Daging Nabati: Kunci Jantung Sehat dan Berat Badan Ideal? Ini Faktanya
-
Daftar 3 Negara Punya Tradisi Makan Daging Kucing, Dibikin Sup hingga Sate!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR
-
Pimpin Transformasi Hijau Berkelanjutan, Sunarso Dinobatkan sebagai The Best CEO
-
Review Smartphone iQOO Terbaru 2024 dan Spesifikasinya
-
Dukung Gaya Hidup Sehat, BRI dan OPPO Berkolaborasi di OPPO Run 2024
-
Jelang Pencoblosan, Kapolres Ajak Semua Paslon Pilkada Siak Olahraga Bersama