SuaraRiau.id - Orang yang sering begadang perlu memperhatikan pola makan agar tidak terkena diabetes. Ketika begadang, orang akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dilakukan.
Hal tersebut diungkapkan Dokter Spesialis dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr M Ikhsan Mokoagow, MMedSci SpPD, Subsp EMD, FINASIM dalam sebuah wawancara daring, Senin (13/11/2023).
“Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes,” katanya dikutip dari Antara.
Ikhsan menyampaikan jika para pekerja yang seringkali begadang atau masuk pada jadwal malam tentunya memerlukan asupan makanan untuk bekerja sehingga mereka akan memiliki jadwal makan ekstra atau memakan makanan ringan saat bekerja.
Namun, menurutnya, kegiatan pada malam hari di suatu tempat kerja tidak sesibuk pada siang hari, sehingga seringkali para pekerja yang masuk justru menghabiskan waktu mereka untuk duduk-duduk.
Asupan makanan, terutama karbohidrat, yang berlebih ditambah dengan tidak adanya aktivitas berat yang dilakukan inilah yang akhirnya dapat memicu diabetes karena adanya penumpukan zat gula.
Pada wawancara media eksklusif yang diselenggarakan oleh RS Pondok Indah Group tersebut, doker subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes itu menyatakan bahwa risiko diabetes seringkali juga dikaitkan dengan terganggunya metabolisme tubuh akibat begadang karena aktivitas tersebut mengurangi produksi hormon melatonin yang mengatur rasa kantuk.
Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang yang memiliki berat badan berlebih dan/atau faktor keturunan diabetes untuk memperhatikan pola hidup mereka jika memang tidak bisa menghindari begadang agar tidak menjadi pasien penyakit kencing manis atau diabetesi.
Apalagi, lanjutnya, banyak penderita diabetes yang terlambat mendapatkan diagnosis terhadap penyakitnya karena mereka tidak menyadari bahwa mereka sudah menjadi diabetes dan baru mengetahui hal tersebut saat mereka melakukan pemeriksaan kesehatan ketika dirawat di rumah sakit akibat penyakit lain.
“Menurut International Diabetes Federation (IDF), tujuh dari 10 orang di Indonesia tidak mengetahui kalau mereka mengidap diabetes,” ucap Ikhsan. (Antara)
Berita Terkait
-
47 Persen Orang Dewasa Terancam, Rahasia Gusi dan Hubungannya dengan Jantung: Diabetes dan Alzheimer
-
Hasil Cek Kesehatan Gratis, Anak Muda Rentan Diabetes dan Hipertensi yang Sebabkan Stroke
-
Cukai Minuman Manis Dinilai Efektif Tekan Risiko Obesitas dan Diabetes, Kapan Diterapkan?
-
Gak Cuma Bikin Perut Lega, Fart Walk Punya 5 Manfaat Kesehatan Ini!
-
Kesemutan dan Mati Rasa? Waspadai Diabetic Foot, Komplikasi Diabetes yang Berujung Amputasi
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
Terkini
-
Free Fire Hadirkan Emote Pacu Jalur, Angkat Tradisi Riau ke Dunia Game
-
Terungkap Pelaku Kasus Beras Oplosan di Riau, Kapolda: Pemain Lama
-
Kabar Lahan SRL Disegel Pemerintah Terkait Karhutla, Apa Kata Ketua APHI Riau?
-
Diduga Terlibat Karhutla Riau: 4 Perusahaan Kena Segel, Satu Pabrik Sawit Ditutup
-
Pertanian Jadi Andalan, BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun ke Sektor Produktif