SuaraRiau.id - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyampaikan bahwa masyarakat setuju dibentuknya Satgas Mafia Bola di PSSI guna memberantas praktik mafia bola di Tanah Air.
"Sebanyak 94,1 persen masyarakat setuju atas kebijakan PSSI membentuk Satgas Mafia Bola," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dikutip dari Antara, Minggu (20/8/2023).
Sebelumnya, Djayadi mengemukakan bahwa dari hasil surveinya masyarakat puas atas kinerja PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir yang saat ini menjabat ketua umum.
Berangkat dari kepuasan tersebut, masyarakat berharap agar PSSI bisa membawa sepakbola Indonesia berprestasi dan masalah-masalah persepakbolaan yang ada saat ini segera diatasi.
Masalah-masalah persepakbolaan yang dimaksud adalah praktik mafia bola dan profesionalitas di tubuh PSSI yang sudah sejak lama dinilai negatif oleh masyarakat.
LSI juga melakukan survei berdasarkan kategori usia, etnis, tingkat pendidikan, profesi atau pekerjaan, laki-laki atau perempuan. Seluruhnya mendukung apabila PSSI memberantas mafia bola di Indonesia.
"Tapi siapa pun yang mengetahui isu ini, dukungannya sangat tinggi untuk kebijakan itu dilaksanakan," kata Djayadi.
Berdasarkan survei LSI diketahui bahwa hanya 34 persen masyarakat Indonesia yang mengetahui bahwa pengurus PSSI saat ini sedang mengupayakan pemberantasan mafia bola melalui Satgas Pemberantasan Pengaturan Skor atau mafia bola. Sedangkan 66 persen masyarakat Indonesia tidak tahu perihal kebijakan itu.
Jika dielaborasi lagi secara lebih detil, isu pemberantasan mafia bola juga baru diketahui oleh masyarakat perkotaan yang memiliki pendapatan menengah ke atas dan pendidikan yang tinggi.
Namun meskipun masyarakat desa dan masyarakat berpendapatan menengah bawah belum mengetahui adanya kebijakan tersebut di kepengurusan PSSI, seluruhnya mendukung agar pemberantasan mafia bola segera dilakukan.
Bahkan, dukungan itu juga datang dari masyarakat yang mengaku dirinya tidak menyukai sepakbola dan dari mereka yang tidak memfavoritkan sepakbola sebagai olahraga yang biasa dilakukan.
Berdasarkan hukuman yang pantas diberikan pada pelaku praktik mafia bola, paling banyak adalah penjara dengan 38,1 persen, kemudian tidak boleh lagi terlibat dalam sepak bola 29,5 persen, dan ketiga adalah denda 9,7 persen.
"Jadi masyarakat kita cenderung bersepakat bahwa mafia bola itu benar-benar harus diberantas dengan hukuman yang berat," tegas Djayadi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Waketum Ratu Tisha: Audit PSSI akan Diperkuat dan Transparan ke Publik
-
Analis Lihat Erick Thohir Miliki Modal Penting untuk Dampingi Prabowo Sebagai Cawapres
-
Sukses Bikin Pak Bas Penasaran, Ternyata Ini Sosok Desainer Baju Erick Thohir
-
Rangkuman 5 Kejadian Unik dan Menarik saat Perayaan HUT ke-78 RI di Istana Negara
-
Alasan Menteri Basuki Iseng Singkap Baju Erick Thohir Saat Upacara di Istana Terungkap
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
Terkini
-
100 Pasangan Ikut Nikah Massal, Gratis Bulan Madu di Hotel hingga Hadiah Umroh
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 50 Tahun, Nyaman dan Ampuh Jaga Kulit
-
4 Link DANA Kaget Khusus Bernilai Rp185 Ribu, Langsung Cair!
-
7 Prompt Gemini AI Wanita Berhijab di Studio Foto, Tambah Realistik dan Estetik
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Ubah Foto Sendiri Menjadi Glowing dan Estetik