SuaraRiau.id - Beberapa waktu belakangan ini, warga Pekanbaru digemparkan dengan kabar yang menyebut adanya grup WhatsApp LGBT yang berisi siswa sekolah dasar (SD) di Riau.
Indikasi itu dikabarkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) belum lama ini.
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti Dinas Pendidikan Pekanbaru dan ternyata tidak ada isu LGBT pada siswa-siswi SD.
Grup WhatsApp LGBT hanya ditemukan hanya pada murid SMA.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal, kabar siswa SD terlibat dalam grup WhatsApp merupakan informasi keliru.
Jamal mengungkapkan jika ada kesalahan informasi yang didapat wartawan penulis pertama soal LGBT siswa SD itu.
"Pak Hendri pegawai PPPA Pemprov Riau menyampaikan ke saya, berita itu tidak benar. Saya tanya, dimana Pak Hendri menemukan kabar ini di Pekanbaru, biar saya turun ke lapangan kalau memang siswa SD. Pak Hendri bilang tidak ada (siswa SD), wartawan di awalnya salah kutip," ujar Jamal, Senin (19/6/2023).
Dia mengaku sudah terlanjur berkordinasi dengan Forkopimda Pekanbaru untuk menindaklanjuti isu LGBT sebelum adanya kabar grup LGBT siswa SD tersebut.
Langkah itu merupakan antisipasi sesuai perintah Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun.
"Sudah saya tanya ke sekolah-sekolah, tidak ada. Lalu saya konfirmasi lah ke Pak Hendri, dan jawabannya itu, ada miskomunikasi dengan wartawan," tegas Jamal.
Sementara itu, ia menginteruksikan ke sekolah-sekolah dan kepada orang tua murid untuk sama-sama mengantisipasi penyakit LGBT di Pekanbaru. Hal itu dilakukan agar seks menyimpang tersebut tidak merambah anak-anak SD.
"Yang pertama, kami undang narasumber, dari Dinas PPPA Pekanbaru, atau dari kepolisian. Tetapi khusus hari Jumat, kami interuksikan kepada sekolah, supaya memanggil ustadz melaluI MUI, temanya kali ini tentang LGBT," jelas Jamal.
Selain itu, Jamal juga mengimbau agar orangtua memantau pergerakan anaknya. Baik saat aktivitas di luar rumah, atau dalam berkomunikasi melalui gadget.
"Orangtua juga harus sering-sering membuka HP anak itu. Karena memang sumbernya inikan kita tidak tahu, sulit kita menentukan yang mana," ucap Jamal.
Sedangkan di sekolah, Jamal meminta kepala sekolah melakukan razia handphone para siswa sebagai langkah antisipasi kabar LGBT.
Tag
Berita Terkait
-
Dua Oknum Dosen Universitas Negeri Padang Terindakasi LGBT, Satu Orang Dipecat Rektor
-
Miris! Anak SD di Pekanbaru, Punya Grup Khusus Komunitas LGBT
-
Kepala Sekolah Bakal Dikumpulkan Terkait Temuan Grup WA LGBT SD di Pekanbaru
-
Pilu, 6 Fakta Anak SD Trauma Dicabuli Kakek: sampai Mau Ganti Kelamin Jadi Lelaki
-
Trik agar Tak Sembarangan Dimasukkan dalam Grup WhatsApp
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
6 Mobil Kecil Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Gesit Menembus Jalanan Kota
-
Tips Membeli Mobil Listrik Bekas, Jangan Sampai Terkecoh
-
Viral Kabar Pungli Libatkan Oknum Sipir di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru
-
Update Harga Sawit Riau Periode 29 Oktober-4 November 2025
-
5 Rekomendasi City Car Bekas Irit 2025, Incaran Anak Muda dan Ibu Rumah Tangga