Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 18 Maret 2023 | 07:23 WIB
Gubernur Riau Syamsuar dan mantan Bupati Siak Arwin AS bersama tokoh masyarakat. [Suara.com/Alfat Handri]

SuaraRiau.id - Sambut bulan suci ramadan dua mantan Bupati Arwin AS dan Syamsuar bersilahturahmi dengan para tokoh masyarakat di Kabupaten Siak.

Ratusan tokoh dan masyarakat Siak menyambut sosok dua mantan Bupati Siak itu. Kehangatan menyelimuti dalam pertemuan melepas kerinduan di Kota Istana.

Turut hadir Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, Anggota DPRD Siak Syamsurizal Budi dan masyarakat yang rindu kehadiran Arwin AS dan Syamsuar.

Dalam kesempatan itu, Arwin AS bercerita tentang bagaimana ia berjuang dan berkorban dalam membangun Siak.

Perjuangan itu, kata Arwin, bukanlah hal yang mudah sehingga perlu dorongan dan dukungan dari semua pihak.

"Perjuangan di awal itu bukanlah hal yang mudah harus disertai pengorbanan yang luar biasa. Tak bisa membangun Siak tanpa dukungan dari masyarakat," ujarnya saat pertemuan.

Melihat kondisi Siak hari ini, Arwin merasa pesimis akan terjadi kemajuan. Dan ia berharap ada koreksi secara bersama dari semua pihak.

"Hari ini berkumpul kembali dan bagaimana ke depan Siak bisa lebih baik lagi. Melihat kondisi Siak saat ini saya sangat pesimis. Harus kita koreksi secara bersama saat ini," ungkap Arwin.

Ditambahkan Arwin, dia meminta ke depannya agar kepemimpinan di Siak harus dipimpin oleh putra daerah.

"Ke depan Kabupaten Siak secara bersama-sama harus kita majukan. Kepemimpinan di Siak harus dipimpin anak daerah. Peran anak daerah itu penting, jangan ada anak daerah yang ditinggal seperti tunggul," tegas Arwin.

Diceritakan Arwin, dua periode kepemimpinannya, ia selalu beri perhatian khusus bagi anak daerah.

Menurutnya, anak daerah adalah aset yang harus diperjuangkan untuk memajukan daerah tersebut.

"Sejak awal anak daerah saya kaderkan untuk tampil dan pimpin Siak kedepan. Dan nantinya, ini butuh dukungan dari semua pihak," ungkap Arwin.

Arwin berharap, pertemuan-pertemuan seperti ini harus dilakukan secara berkelanjutan.

"Ini bukan pertemuan akhir, ini akan berlanjut bagaimana merumuskan Siak kedepannya. Kondisi Kabupaten Siak hari ini harus dibicarakan secara serius," tutur Arwin.

Hal serupa juga dikatakan Gubernur Riau Syamsuar yang juga mantan Bupati Siak dua periode. Ia sangat merindukan suasana kehangatan bersama seniornya Arwin AS dan tokoh masyarakat Siak.

Bagi Syamsuar, Arwin sosok guru dan pembimbingnya sehingga ia bisa menjadi seperti saat ini sebagai Gubernur Riau.

"Bang Arwin ini guru sekaligus pembimbing saya. Kadang kami datang ke Siak ini dibuat macam orang lain. Padahal inilah nenek moyang saya dulu," ungkap Syamsuar yang saat ini menjabat Gubernur Riau.

Syamsuar juga menceritakan masa-masa Ia di Siak bersama Arwin. Waktu itu, Arwin merupakan Sekda Siak sementara dirinya menjabat sebagai Asisten I.

Ditambahkan Syamsuar, banyak suka dan duka dirinya bersama Arwin sewaktu membangun Kabupaten Siak.

"Jadi dulu Bang Arwin minta saya melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Siak," jelas Syamsuar.

Syamsuar mengingat bagaimana masa kepemimpinannya menjadi Bupati Siak, Ia melanjutkan perjuangan Arwin dalam membangun Kabupaten Siak.

"Jadi membangun daerah itu jangan pakai ego dan berjalan sendiri. Harus ikhlas, hal itulah menjadi ibadah bagi pemimpin," ungkapnya.

"Sekarang saya di Siak berasa macam orang asing saja. Padahal disinilah kampung nenek moyang saja," tambah Syamsuar.

Lebih jauh dikatakan Syamsuar, Negeri Siak merupakan negeri yang diberikan keberkahan dari Allah SWT. Sebab, sejak zaman kerajaan hingga saat ini terus memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa dan negara.

"Siak ini bisa lebih maju lagi jika dilakukan secara kerjasama, tidak bisa berjalan sendiri dengan ego," ucapnya.

Ke depan, tambah Syamsuar, bagaimanapun harus disiapkan untuk pemimpin selanjutnya.

"Kalau sayang negeri Siak ini, mari sama-sama kita jaga. Bersama-sama kita majukan negeri ini. Kita harapkan negeri Siak ini maju kedepannya. Makanya harus secara bersama berfikir untuk pemimpin selanjutnya," pinta Syamsuar.

Di hadapan tokoh masyarakat, Syamsuar berpesan agar menjaga budaya setempat hingga tak tergerus oleh zaman.

"Jangan merubah budaya setempat, harus dijaga agar negeri ini memiliki marwah," tutupnya.

Setelah pertemuan itu, Arwin-Syamsuar bersama tokoh dan masyarakat bersama sama melanjutkan agenda berziarah ke makam-makam para Sultan Siak.

Dimulai dari Makan Sultan di Koto Tinggi, hingga Makam Sultan Syarif Qasim II kemudian sholat berjamaah dilanjutkan kopi darat dan bersenda gurau membuat suasana silahturahmi tersebut semakin hangat.

Load More