SuaraRiau.id - Seekor anak gajah mati akibat virus di Unit Konservasi Gajah Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kampar pada Rabu (11/1/2023) lalu.
Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) tersebut pertama kali ditemukan sudah tak bernyawa dalam posisi tergeletak oleh pelatih gajah.
Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan menyebut awalnya gajah malang bernama Damar tersebut dikira masih tertidur.
Ternyata setelah diperiksa, dipastikan satwa jantan yang baru berusia 2 tahun 4 bulan tersebut telah mati. Padahal sehari sebelumnya Damar masih dalam keadaan baik dan tidak ada gejala sakit.
"Berdasarkan hasil uji laboratorium yang baru keluar kemarin, diketahui Damar mati disebabkan Positif Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV)," terang Genman.
BBKSDA Riau telah mengambil sample lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru paru, dan cairan perikardium gajah untuk dikirim ke Laboratorium di Kota Bogor guna mengetahui penyebab pasti kematian Damar.
Lanjutnya, jenis virus ini sangat susah diprediksi. Gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah, namun dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah.
Disebutkan Genman, padahal selama ini pihaknya telah bekerjasama dengan lembaga pemerhati gajah dengan berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian gajah.
Secara bersama-sama pihaknya terus melakukan pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi untuk satwa berbadan tambun tersebut.
"Dunia konservasi sangat berduka. Kelucuan Damar selama ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di TWA Buluh Cina," pungkasnya.
Sebelumnya tahun lalu seekor gajah Sumatera juga ditemukan mati di area lahan konsesi PT. Riau Abadi Lestari, Talang Muandau, Bengkalis, Rabu (25/5/2022). Berbeda dengan Damar, gajah yang juga tengah mengandung ini diduga sengaja diracun.
Berdasarkan hasil nekropsi memang tak ada upaya kekerasan, namun darah keluar dari hidung, mulut, telinga dan anusnya. Artinya ada indikasi bahwa gajah tersebut makan salah satu buah yang beracun.
Dibuktikan dengan hasil sampel yang dikirimkan ke Balai Veteriner, Bukittinggi, Sumatera Barat, gajah berusia umur 25 tahun tersebut dipastikan ia mati karena racun. (Antara)
Berita Terkait
-
Kata BBKSDA Riau Terkait Jejak Harimau di Belakang Pemukiman Warga Siak
-
Tiga Hari Pencarian, Korban Perahu Terbalik di PLTA Kampar Belum Ditemukan
-
Ditangkap gegara Mencuri, Dua Remaja Pekanbaru Ngaku Senang Masuk Penjara
-
Ada Terowong Gajah di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai
-
Pekerja di Indragiri Hilir Diserang Harimau saat Tidur, Alami Luka Serius
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Siapa Pemilik PT GAG Nikel yang Kembali Beroperasi di Raja Ampat?
-
Pria Ditemukan Tewas Dalam Neon Box Jumbo di Pekanbaru
-
5 Rekomendasi Conditioner Terbaik untuk Atasi Rambut Rontok
-
Temuan Cadangan Migas Baru 724 Juta Barel di Blok Rokan, Apa Harapannya?
-
Spesifikasi Rafale, Jet Tempur Buatan Prancis yang Bakal Ditempatkan di Pekanbaru