SuaraRiau.id - Dua warga Pekanbaru berusia usia di bawah 16 tahun dinyatakan meninggal dunia akibat serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Pasien demam berdarah yang tidak segera diberi penanganan akan mengalami berbagai komplikasi serius, kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening yang dapat menyebabkan pendarahan hingga bisa mengakibatkan kematian," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih dikutip dari Antara, Selasa (22/11/2022).
Dikatakan, demam berdarah disebabkan oleh virus dari keluarga Flaviviridae dan ada empat serotipe virus yang menyebabkan demam berdarah.
Virus ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi, terutama nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit demam berdarah yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan kasus terjadi akibat perubahan musim.
"Apalagi saat ini dalam musim penghujan, menyebabkan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah sangat cepat pada iklim seperti ini," katanya.
Zaini menyebutkan pada pertengahan November 2022 kasus DBD di Kota Pekanbaru mencapai 755 kasus. Angka ini tergolong tinggi, terdapat kasus meninggal dunia sebanyak dua orang.untuk kasus tertinggi berada pada Kecamatan Marpoyan Damai 113 kasus, Kecamatan Tuah Madani dengan 96 kasus. Kecamatan Sukajadi 45 kasus, Kecamatan Senapelan 33 kasus, Pekanbaru Kota 13 kasus, Limapuluh 35 kasus.
Lalu, Kecamatan Sail 15 kasus, Kecamatan Bukitraya 47 kasus, Kecamatan Payung Sekaki 92 kasus, Kecamatan Bina Widya 60 kasus, Kecamatan Tenayanraya 81 kasus. Kemudian, di Kecamatan Kulim 6 kasus, Kecamatan Rumbai 76 kasus, dan Rumbai Barat 11 kasus, serta Kecamatan Timur 32 kasus.
Zaini mengimbau pasien harus cepat mendapat penanganan medis agar bisa segera disembuhkan. Pencegahan awal dalam DBD pasien harus banyak minum air putih. Pasien bisa minum obat penurun panas dengan dan kompres kepala dengan air dingin.
"Bila memang kondisi tidak ada perubahan, bisa segera menghubungi dokter, guna mendapat penanganan medis," katanya.
Zaini mengimbau masyarakat bisa mengendalikan perkembangan nyamuk dengan menerapkan 3M plus, yakni menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menguras bak air hingga menaburkan bubuk abate di penampungan air.
Selain itu Dinkes Pekanbaru juga menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Mereka juga siap menindaklanjuti dengan memberikan layanan kesehatan kepada pasien DBD. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Daniel Mananta Merasa Ditegur Tuhan, Sempat Ragu soal Tujuannya Temui UAS di Pekanbaru
-
Kronologi Petugas Damkar Pekanbaru Meninggal saat Padamkan Api di Gudang Tiner
-
Innalillahi, Petugas Damkar Pekanbaru Gugur saat Bantu Padamkan Kebakaran
-
ETLE Mobile Mulai Diterapkan di Pekanbaru, Berikut 10 Pelanggar yang Bakal Ditindak
-
Geger Penemuan Mayat Dihinggapi Belatung dalam Kamar di Pekanbaru
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
-
4 Tipe Daihatsu Terios Bekas buat Harian Keluarga, Dibanderol Mulai 75 Jutaan
-
3 Model Honda Jazz Mulai 60 Jutaan, Cocok buat Mahasiswa dan Pekerja Muda
-
4 Mobil Bekas 30 Jutaan yang Layak Dibeli 2025: Vibes Lawas, Performa Berkelas
-
BRI Perkuat Ekosistem UMKM Modern Melalui Kolaborasi Teknologi, Pembiayaan, dan Riset di PRABU Expo