VIVA Nasional-Relawan Mak Ganjar melakukan doa bersama untuk kebaikan bangsa dan negara Indonesia, serta mengadakan tasyakuran Milad Ganjar Pranowo yang ke-54.
Mak Ganjar mengadakan doa bersama dan tasyakuran bersama anak yatim, panti jompo dan orang yang berkategori tidak mampu. Kegiatan dihelat serentak di 15 provinsi di Indonesia, diantaranya di Jakarta, Jabar, Jatim, Jateng, NTT, Yogyakarta, Lampung, Sumut hingga Kalimantan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Mak Ganjar, Nining mengatakan doa untuk bangsa dan negara Indonesia agar selalu diberikan kedamaian dan masyarakatnya lebih makmur, sejahtera dan bahagia.
Dalam doa mereka juga terselip permohonan agar Indonesia diberi pemimpin yang baik, cinta rakyat, nasionalis, religius dan peduli pada kaum perempuan, khususnya Emak-emak. Menurut relawan Mak Ganjar, sosok pemimpin itu ialah Ganjar Pranowo.
Relawan Mak Ganjar juga mendoakan Ganjar Pranowo agar selalu sehat, lancar dalam pengabdiannya sebagai pemimpin dan sukses menjadi Presiden 2024.
Mereka juga menggelar tasyakuran Milad Ganjar Pranowo yang ke-54. Ganjar lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, pada 28 Oktober 1968.
"Di 15 provinsi kita berdoa untuk Indonesia, dan tumpengan bersama panti jompo, anak yatim dan orang tidak mampu dalam rangka tasyakuran Milad Pak Ganjar," kata Nining.
Sekjen Mak Ganjar, Chlorophylla Athia menambahkan, relawan Mak Ganjar di 15 provinsi itu juga gencar mensosialisasikan sosok Ganjar dan sejumlah program Ganjar sebagai gubernur Jawa Tengah, seperti Lapak Ganjar, Kredit Lapak, Kredit Murah hingga program inovasi di bidang kesehatan seperti JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG (5NG).
Lapak Ganjar merupakan salah satu upaya Ganjar membantu pemasaran produk UMKM melalui media sosial. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, pada awal Oktober lalu, sedikitnya sudah 2.882 UMKM di 112 kabupaten/kota yang dipromosikan dalam program Lapak Ganjar.
Sementara program 5NG merupakan kepanjangan dari JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG. Program ini bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Jawa Tengah. Program ini pun terbilang sukses, sebab Jawa Tengah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 31,2 persen di 2018 menjadi 20,9 persen pada 2021.
Berita Terkait
-
Viral Aksi Guru Gunting Seragam Murid di Tengah Lapangan Tuai Pro Kontra
-
Paus Fransiskus Wafat: Puan Maharani Ungkap Kenangan Pertemuan Hangat di Vatikan
-
Di Forum Parlemen, Puan Tegas Tolak Relokasi Warga Palestina: Gaza Itu Rumah Mereka
-
Jokowi Masih Dianggap 'Bos', Ganjar Komentari Matahari Kembar
-
Rela Iuran Selama 3 Tahun, Warga Grobogan Lakukan Perbaikan Jalan Mandiri
Tag
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Gyukatsu Kyoto Katsugyu Hadir di Tangsel: Sensasi Daging Lumer di Mulut, Autentik Kyoto!
-
Sengketa PSU Siak Berlarut-larut: Jangan sampai Nafsu Berkuasa Merusak Sosial Ekonomi
-
Diisi Tokoh Top Dunia! Danantara Masih Mandul, Tajinya Belum Terlihat
-
Sosok Mbok Yem, 'Penjaga' Gunung Lawu dan Warungnya yang Legendaris
-
Ormas 'Obok-obok' Proyek Pabrik BYD, BKPM: Ini Citra Buruk, Indonesia Seolah Jadi Sarang Preman
Terkini
-
Sengketa PSU Siak Berlarut-larut: Jangan sampai Nafsu Berkuasa Merusak Sosial Ekonomi
-
Pembangunan Jembatan Siak V Digesa, Sambungkan Jalur Tol Pekanbaru-Rengat
-
5 Rekomendasi Serum Anti Aging Izin BPOM, No Abal-abal Harga Terjangkau
-
Pilkada Siak Kembali Digugat, Demi Langgengkan Kuasa Petahana?
-
Buka Segera Amplop DANA Kaget Gratis Ini, Kesempatan Dapat Uang Saku